Romy, Titik Lemah Jokowi dalam Pusaran Korupsi

Romy, Titik Lemah Jokowi dalam Pusaran Korupsi

waketum ppp berdoa agar jokowi gandeng romy jadi cawapres

Foto: Merdeka

 

Sumber.com - Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) M. Romahurmuziy dikabarkan terkena OTT dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Kabarnya, Romy ditangkap di Kanwil Kementerian Agama Sidoarjo pada Jumat (3/15) jam 09.00 pagi. 

 

Meski belum ada keterangn resmi soal penagkapan Rommy  dan dalam kasus apa saja Romy diduga melakukan pelanggaran hukum, namun sejumlah jejak digital pemeriksaannya di KPK cukup memberi indikasi atas dugaan kasus yang dihadapinya.

 

Romy memang sempat beberapa kali berurusan dengan lembaga antirasuah. KPK pernah memanggil Romi pada Kamis, 23 Agustus 2018 lalu. Pada pemanggilan itu, Romi mengaku dicecar selama kurang lebih tiga jam untuk menjelaskan dana sebesar 1,4 M yang diduga merupakan temuan saat melakukan operasi penggeledahan di kediaman Wakil Bendahara Umum PPP Puji Suhartono.

 

Hingga saat ini perkembangan kasus tersebut belum berlanjut. 

 

Sebelumnya, pada tahun 2014 lalu,  KPK pernah memanggil Romi yang diduga terlibat dalam kasus alih fungsi hutan Riau seluas 1.6 juta hektar. Romi pada waktu itu menjabat sebagai Ketua Komisi IV DPR RI yang memiliki lingkup tugas di bidang pertanian, pangan, maritim, dan kehutanan.



Ia diduga mengetahui banyak seputar revisi Surat Keputusan (SK) Mentri Kehutanan Nomor 673/Menhut-II/2014. SK tersebut menyebutkan tentang perubahan peruntukan kawasan hutan menjadi bukan kawasan hutan seluas kurang lebih 1.638.249 hektar dalam alih fungsi hutan di Riau. Hal ini pernah dilansir oleh media Rmol.co tahun 2017 lalu.

 

Ketika itu  Direktur Center For Budget (CBA), Uchok Sky Khadafi mencium ada kejanggalan dengan status Romy yang  sampai saat ini masih menjadi saksi dalam kasus tersebut.

 

Diketahui, PPP merupakan partai yang memiliki peran penting dalam koalisi Joko Widodo - Ma'ruf Amin. Itu sebabnya, Ketua Umum PPP Romy disebut-sebut memiliki peran penting dalam koalisi yang dinamakan Tim Kampanye Nasional (TKN) itu. 

 

Namun begitu, Ketua Umum PPP versi Muktamar Jakarta, Humphrey Djemat mengatakan bahwa dalam beberapa hal, Romy bisa melakukan kesalahan yang bisa menyerang koalisi sendiri. Sebagai contoh adalah kasus peralatan dia Mbah Moen beberapa waktu lalu.

 

Pada saat itu, Mbah Moen salah mengucapkan doa dengan menyebutkan Prabowo menjadi presiden, sebelum kemudian Romy meralatnya. 

 

"Titik lemah Jokowi yaitu figur Romahurmuzy yang selalu bergerak offside seperti kasus ralat doa Mbah Moen di Pondok Sarang," kata Humphrey beberapa waktu lalu. 

 

Contoh lainnya adalah saat Romy melakukan pelaporan polisi terhadap pengurus PPP Muktamar Jakarta. Anehnya, laporan pada 23 Januari tanpa alasan yang jelas dicabut pada 30 Januari. Menurut Humphrey, pencabutan laporan dilakukan karena pihak Jokowi khawatir dengan adanya pergerakan para ulama di daerah yang bersatu membela PPP Muktamar Jakarta.



"Maksudnya, untuk menghentikan gerakan Humphrey malah laporan polisi tersebut menjadi bomerang bagi Jokowi karena laporan itu membuktikan adanya intervensi dan kriminalisasi terhadap pihak yang tidak mendukungnya," ungkapnya.

 

Dia juga mengatakan bahwa jika proses hukum dilanjutkan, maka kubu Jokowi sendiri yang akan rugi.

 

"Kalau saja proses hukum tersebut dilanjutkan maka Jokowi yang dirugikan akibat gol bunuh diri yang dilakukan figur titik lemah yang ada dalam kubunya yaitu Romahurmuziy," tegas dia.

 

Hingga saat ini KPK sendiri belum mengklarifikasi soal penangkapan Romy, soal alasan dibalik OTT pagi tadi. Namun begitu jejak digital membuktikan bahwa Romy memang pernah beberapa kali berurusan dengan kasus korupsi.