Diganti Saat Laga Perpisahan di Kandang Feyenoord, Van Persie Dapat Guard of Honour dan Standing Ovation

Diganti Saat Laga Perpisahan di Kandang Feyenoord, Van Persie Dapat Guard of Honour dan Standing Ovation

Robin Van Persie

RVP via twitter

 

Sumber.com - Muncul sebagai sayap kiri muda berbakat dari akademi Feyenoord Rotterdam, Robin Van Persie akhirnya akan mengakhiri karir sepakbolanya juga bersama klub yang membesarkannya. Menonjol kala disulap Arsene Wenger menjadi salah satu striker hebat, Van Persie pun menyumbangkan banyak kenangan untuk para klub yang dibelanya dan tentu timnas Belanda yang pernah diantarkannya menjadi runner up Piala Dunia 2010.

 

 

Sepanjang karirnya bermain dalam 590 pertandingan jumlah golnya mencapai 322 gol alias cukup produktif untuk seorang pemain yang diawalnya bermain sebagai pemain sayap. Pemain 35 tahun ini bahkan mengoleksi trofi Liga Inggris bersama Manchester United, FA Cup bersama Arsenal, UEFA Cup bersama Feyenoord di musim debutnya di tim utama hingga musim lalu mengoleksi Piala Belanda dan Super Cup Belanda.

 

Sesungguhnya Van Persie pun masih ada di level prima sebagai pemain karena musim ini dirinya bahkan sudah mengoleksi 18 gol dimana 16 disumbangkan di Eredivisie dari 25 laga dan 2 gol lagi dia cetak di Piala Belanda. Untuk ukuran pemain senior, dia masih sama produktifnya dengan Klaas Jan Hunteelar yang sama-sama berusia 35 tahun dengan 16 gol namun belum memutuskan untuk pensiun musim depan.

 

Laga kandang di stadion De Kuip Rotterdam, Minggu (12/5) pun jadi laga terakhir yang dimainkannya di kandang kebanggaan Feyenoord tersebut. Meski masih tersisa 1 lagi laga musim ini, Feyenoord pada pekan terakhir harus melakoni tandang ke kandang Fortuna Sittard. Yang unik, ketika pelatih Giovanni Van Bronckhorst memilih mengganti Van Persie dengan pemain muda 20 tahun Dylan Vante seluruh pemain baik rekan maupun pemain lawan ADO Den Haag berjejer berdiri mengiringi Van Persie keluar.

 

 

Van Persie juga mendapat standing ovation dari penonton yang berdiri dan bertepuk tangan termasuk diantara penonton yang hadir ada rekan sejawatnya Dirk Kuyt yang pensiun musim lalu juga bersama Feyenoord. Setelah itu para pelatih, deretan staf kepelatihan hingga rekan pun mengucap salam perpisahan.

 

Sayang dilaga kandang tersebut Feyenoord harus menelan kekalahan 0-2 dan tendangan Van Persie pun masih menyentuh tiang dan gagal mencetak kado penutup lewat golnya. Meski begitu, Van Persie tetap akan diingat sebagai salah satu bakat terbaik Belanda yang pernah muncul di era 2000-an dan golnya menyundul sambil terbang ke gawang Spanyol yang dikawal Iker Casillas pun menjadi gol terbaik Piala Dunia 2010 ketika itu.

 

Sempat beredar kabar bahwa Van Persie tertarik untuk bermain di Indonesia bersama Bali United namun harapan melihat penampilan legenda Feyenoord ini di Liga 1 di Indonesia pun sirna karena dia memilih untuk pensiun bersama Feyenood musim ini.