Anin, Eks Tukang Parkir Yang Kini Jadi Jubir Prabowo
Dahnil Via Rmol
Sumber.com - Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto menunjuk Dahnil Anzar Simanjuntak menjadi juru bicara dirinya.
"Selamat malam sahabat, selamat berakhir pekan. Pada kesempatan ini saya ingin menyampaikan bahwa mulai ke depan saya dibantu Bung Dahnil Anzar sebagai juru bicara resmi Ketua Dewan Pembina /Ketua Umum Partai Gerindra," kata Prabowo lewat Twitter, Minggu (28/7/2019).
Dahnil sebelumnya menjabat sebagai Koordinator Jubir Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi di Pilpres 2019. Namun kini BPN Prabowo-Sandi sudah dibubarkan.
"Untuk itu, jika ada pertanyaan dan diskusi yang tidak sempat kita jalin melalui twitter dan fanpage pribadi saya, sahabat juga dapat menanyakan pandangan dan pernyataan saya kepada Bung Dahnil Anzar. Terima kasih atas perhatiannya," sambung Prabowo.
Sebelumnya pria yang karib disapa Anin itu adalah Juru Bicara Badan Pemenangann Nasional (BPN). Dia juga sempat diajak untuk bergabung bersama Partai Gerindra.
Anin ini lahir di Salahaji, Pematang Jaya, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara pada 10 April 1982. Sempat mengenyam pendidikan di tanah kelahirannya, ia pun pindah ke Tangerang setelah lulus SMP.
Dahnil tentu sangat ingin melanjutkan pendidikannya ke jenjang sarjana. Tapi sayangnya waktu itu, ia terhalang oleh keterbatasan dana. Meski demikian, ia tidak menyerah. Dahnil bersama teman-temannya membuka kursus Bahasa Inggris bernama Garis English Center Club (GECC).
Selain mengelola Lembaga kursusnya, Dahnil juga menjadi tukang parkir demi mencukupi segala kebutuhannya. Hingga akhirnya pada tahun 2000, seluruh keluarganya kembali pulang ke Medan. Namun, Dahnil tetap tinggal di Tangerang.
Sang ayah akhirnya membantu biaya agar dirinya bisa kuliah. Dahnil pun melanjutkan ke S1 Akuntansi Publik di STIE Ahmad Dahlan Jakarta. Pendidikan S1 menjadi babak baru kehidupannya. Setelah itu, ia mengambil magister dengan fokus studi Kebijakan Publik di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
Tak berhenti sampai di situ, ia menuntaskan pendidikan Doktor Ilmu Ekonomi di Universitas Diponegoro, Semarang. Selama menyelesaikan studi S2 dan S3, Dahnil juga berprofesi sebagai Dosen di Universitas Muhammadiyah Tangerang dan Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Banten.
Di luar bidang akademisi, Dahnil terjun ke dunia bisnis. Ia dipercaya sebagai Komisaris Utama Palm Mandiri Sentosa, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang perkebunan. Selain itu, ia juga memiliki bisnis di bidang kuliner dan properti.
Pria yang aktif di organisasi Muhammadiyah ini pernah didapuk sebagai Wakil Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah periode 2009-2014. Lalu, dalam Muktamar Pemuda Muhammadiyah ke-16 di Padang, Sumatera Barat, ia dipilih sebagai Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah.
Namanya mulai mencuat saat gelombang aksi umat Islam 212 menuntut Presiden Jokowi memproses hukum Gubernur DKI Ahok atas dugaan penistaan Alquran dan ulama pada 2016. Ia pun sering muncul di TV sebagai narasumber untuk membahas gerakan umat Islam tersebut. Kadang tema politik, ekonomi, dan korupsi tak lepas dari ulasannya.
Kesulitan ekonomi di masa lalu membuat Dahnil berjibaku untuk mencari penghasilan. Dikabarkan, dia pernah menjadi juru parkir.