Elektabilitas Jokowi Turun, PSI Salahkan Romy?

Elektabilitas Jokowi Turun, PSI Salahkan Romy?

dedek prayudi 20180608 140032

Foto; Tribunnews

 

Sumber.com - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) ogah dituding sebagai biang turunnya elektabilitas Paslon Joko Widodo - Ma'ruf Amin di Pilpres 2019. Juru Bicara PSI Dedek Prayudi mengatakan bahwa turunnya elektabilitas Jokowi disebabkan oleh beberapa kasus yang melibatkan partai pendukung.

 

Dedek menyinggung soal kasus korupsi.

 

"Yang menurunkan elektabilitas Jokowiitu ya korupsi partai pendukungnya," ujarnya di Jakarta, Jumat (22/3/2019).

 

Dia menuturkan yang jadi persoalan adalah pragmatisme parai pendukung sehingga menyebabkan elektabilitas Jokowi anjlok.

 

"Jadi kalau mau berbicara seperti itu justru yang menurunkan elektabilitas jokowi bukan idealismenya partai pendukung, justru pragmatisme partai pendukung," sambung dia.

 

Dedek tidak menyebutkan secara rinci partai mana yang dimaksud. Namun dia mengatakan bahwa belakangan ada salah satu ketua partai yang ditangkap karena kasus korupsi. Penangkapan tersebut, lanjut Dedek, kemudian menurunkan citra Jokowi dimata masyarakat.

 

"Tapi saya enggak mau menyebutkan merk ya, kita sama-sama tahu lah baru-baru ini juga ketangkep ketua umum gitu. Yang gitu-gitu yang menurunkan elektabilitas Pak Jokowi, bukan kita," bebernya.

 

Diketahui sebelumnya Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Romahurmuziy ditangkap oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) atas dugaan kasus suap. Romy digarap KPK terkait kasus jual beli jabatan di Kementerian Agama.

 

Sementara, salah satu partai pendukung Jokowi, Golkar, menuding PSI sebagai biang dari anjloknya elektabilitas Jokowi belakangan. Manuver yang dilakukan PSI kerap memunculkan kontroversi dan penoiakan dari kaum mayoritas di Indonesia.

 

"Blunder PSI memberikan sumbangan pada turunnya elektabilitas Jokowi. Resistensi rakyat terhadap PSI tinggi sekali dan itu berpengaruh negatif pada Jokowi," kata Ketua Bidang Pemenangan Pemilu DPP Partai Golkar, Andi Sinulingga kepada wartawan, Jumat (22/3/2019).