Bronkopneumonia, Balita dan Lansia Perlu Waspada Karena Tergolong Mematikan
Ilustrasi rontgen paru-paru via doktersehat
Sumber.com - Ketika batuk dan pilek anak dan lansia tak kunjung sembuh, maka sudah seharusnya penyakit yang banyak disepelekan ini mendapat perhatian lebih. Mengapa? Karena bisa saja Kawan Sumber menderita komplikasi dari Bronkopneumonia.
Bronkopneumonia dilansir dari kamus kesehatan Endang Rahayu (2014) merupakan penyakit inflamasi paru yang berasal dari cabang-cabang tenggorok yang mengalami infeksi dan tersumbat oleh getah bening menimbulkan pemadatan- pemadatan dalam lobulus paru yang berdekatan. Umumnya disebabkan oleh batuk rejan, campak, flu, tifus, dan sebagainya.
Dr Rifan Fauzie, Spesialis Anak RSAB Harapan Kita secara singkat memaparkan bahwa bronkopneumonia adalah ingeksi di daerah parenkum paru yang mengakibatkan terganggunya fungsi pertukaran oksigen dan karbondioksida dalam proses pernapasan. Infeksi paru ini disebabkan oleh bakteri, virus atau jamur namun seringkali gejala yang muncul tidak dapat dibedakan penyebabnya.
Gejala yang muncul pada anak biasanya didahului oleh infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) seperti batuk pilek, demam namun selanjutnya akan diikuti oleh gejala sesak napas yang ditandai dengan frekuensi napas menjadi lebih cepat, napas cuping hidung (NCH) atau hidung tampak kembang kempis saat bernapas. Tampak tarikan retraksi di sela iga dada sehingga dada terasa sakit, muntah dan anak menjadi sulit makan atau minum.
Biasanya terapi pemulihannya adalah dengan pemberian oksigen, antibiotik dan terapi nutrisi serta cairan yang optimal.
Lalu mengapa penyakit bronkopneumonia ini bisa dibilang mematikan dan berbahaya?
Insiden bronkopneumonia di negara berkembang terjadi hampir 30% pada anak-anak di bawah umur 5 tahun dengan resiko kematian yang tinggi. Sementara pada lansia diatas 65 tahun biasanya disertai dengan komplikasi bronkopneumonia. Komplikasi bronkopneumonia antara lain infeksi darah, abses paru-paru, efusi pleura, gagal napas akibat fungsi paru-paru terganggu.
Bronkopneumonia ringan yang disebabkan oleh virus, biasanya dapat sembuh dalam beberapa hari atau beberapa minggu. Namun jika penyebabnya adalah bakteri maka antibiotik akan diresepkan untuk membunuh kuman. Dokter juga akan menyarankan orang tua agar anak beristirahat total dan menjauhi anak dari paparan asap rokok.
Bagi anak, penyakit ini dapat dicegah dengan memberikan vaksin Hib dan IPD. Jika berkaca pada laporan UNICEF dan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dimana pada 2015 terdapat sekitar 20.000 anak balita di Indonesia meninggal karena pneumonia, maka Kawan Sumber perlu waspada terhadap penyakit ini.