Tahukah Kamu '0' Adalah Angka Yang Paling Terakhir Ditemukan?

Tahukah Kamu '0' Adalah Angka Yang Paling Terakhir Ditemukan?

al khawarizmi

Ilustrasi Al-Khowarizmi Via Blogger

 

Sumber.com - Dalam hitungan matematika yang kita kenal, angka '0' (nol) merupakan yang paling awal dibanding 9 angka lainnya. Nol ada sebelum angka 1. Namun tahukah Kawan Sumber ternyata nol merupakan angka yang paling terakhir ditemukan dibanding kesembilan angka lainnya?

 

Pada 4000 tahun silam, para penulis Sumeria menggunakan spasi untuk mengisi kekosongan pada kolom angka. Namun, penggunaan simbol nol pertama kali tercatat pada abad ketiga SM, di Babilon kuno.  Masyarakat Babilon mengembangkan simbol spesifik untuk membedakan antara besaran. Simbol tersebut berfungsi sama seperti sistem desimal zaman modern yang menggunakan angka nol untuk memisahkan puluhan, ratusan, dan ribuan.

 

Simbol ini juga ada di Amerika sekitar tahun 350 Masehi. Hal tersebut terlihat saat bangsa Maya menggunakan penanda nol bukan sebagai angka namun placeholder. 

 

Pemahaman tersebut berubah ketika sampai di India pada abad ke tujuh Masehi. Di sana, seorang matematikawan, Brahmagupta dan yang lainnya, menggunakan titik-titik kecil di bawah angka untuk menunjukkan placeholder nol. Namun, menurut mereka nol juga memiliki nilai sendiri, yaitu null (tidak ada), dan disebut dengan ‘sunya’.



Brahmagupta juga merupakan orang yang pertama kali menunjukkan bahwa pengurangan angka dengan angka yang senilai akan menghasilkan nol. Dari India, nol berkembang menuju China dan kembali ke Timur Tengah, di mana ia diangkat oleh seorang matematikawan, Mohammed ibn-Musa al-Khowarizmi, sekira tahun 773.

 

Al- Kwowariszmi yang hidup di sekitar abad ke 8 Masehi tersebut disebut-sebut sebagai penemu angka nol. Al-Khowarizmi adalah yang pertama kali mensintesis aritmatika India dan menunjukkan bahwa nol berfungsi dalam persamaan aljabar. Pada abad ke sembilan, angka nol mulai berperan dalam sistem angka Arab, berbentuk oval seperti yang digunakan saat ini.

Perjalanan angka nol terus berlanjut selama beberapa abad hingga akhirnya mencapai Eropa pada 1100-an. Para pemikir seperti ahli matematika dari Italia, Fibonacci, membantu memperkenalkan nol pada khalayak.