Banyak Nyawa Melayang, Pemilu 2019 Seperti Tragedi Jatuhnya Pesawat Boeing
Foto: Viva
Sumber.com - Korban jiwa Pemilu 2019 terus bertambah. Saat ini jumlah korban tewas telah mencapai angka lebih dari 400 orang. Mayoritas korban dikabarkan meregang nyawa akibat kelelahan. Sekertaris Jenderal (Sekjen) Advokasi Rakyat untuk Nusantara (Arun) B.T Fernando Duling mengatakan bahwa banyaknya korban Pemilu Serentak kali ini sudah diluar batas kewajaran.
Nando mengatakan bahwa dalam penyelenggaraan Pemilu 2014 memang ada korban namun tidak sebanyak saat ini. Dia mengatakan bahwa pemilu kali ini diibaratkan seperti insiden jatuhnya Pesawat Boeing yang memakan banyak korban jiwa.
“Memang dalam Pemilu 2014 ada yang meninggal, tetapi jumlahnya sangat sedikit hanya dibilangan satuan. Tetapi pada Pemilu kali ini di tahun 2019 jumlah yang meninggal itu sudah tembus 400 lebih, ini bagi kami tidak wajar. Ini bisa dikategorikan seperti tragedi jatuhnya pesawat udara Boeing yang memakan banyak korban jiwa,” ujar Nando, saat menyampaikan keterangan pers di bilangan Cikini, Jakarta, Minggu (5/5/2019).
Jumlah tersebut, lanjut Nando, belum ditambah dengan petugas Polri yang turut menjadi korban ganasnya Pemilu.
“Dari anggota Polri kami terima informasi ada 22 jiwa meninggal, bukan cuma perwira menengah tetapi juga perwira tinggi,” sambungnya.
Sebelumnya, pemilu 2019 ini menjadi sorotan lantaran tingginya jumlah petugas KPPS yang meninggal dunia bertambah. Hingga Jumat, (3/5/2019) ada sebanyak 424 petugas KPPS yang dilaporkan meninggal dunia. Sementara itu jumlah petugas KPPS yang sakit juga bertambah menjadi 3.668 orang, sehingga total petugas yang sakit dan meninggal dunia sebanyak 4.092 orang.