Epic Games Mengakuisisi Studio Pembuat Game Rocket League, Nggak Bakal Ada Lagi Di Steam?
Rocket League sebentar lagi akan hijrah dari Steam ke Epic Games Store via Steam
Sumber.com - Bagi kebanyakan gamer, khususnya yang up to date dengan Esports, kalian pastinya sudah tidak asing lagi dengan nama Rocket League bukan? Game sepakbola yang mempertemukan mobil-mobil canggih berkekuatan roket itu merupakan salah satu game yang paling unik dan populer di kancah Esport.
Well, berita terbaru menginformasikan kalau Psyonix, studio yang menciptakan game tersebut, sekkarang sudah dibeli dan diakuisisi oleh Epic Games. Epic Games adalah perusahaan yang menciptakan game Fortnite dan Fortnite Battle Royale, game battle royale nomor satu di dunia.
Epic Games is buying Rocket League studio Psyonix — and Rocket League is coming to the Epic Games Store, of course https://t.co/tmRc9mDckQ pic.twitter.com/G86fQfZrKc
— Polygon (@Polygon) May 1, 2019
Polygon melaporkan kalau versi PC dari game Rocket League baru mulai akan tersedia di Epic Games Store pada akhirt tahun 2019 nanti. In the meantime, para pemain masih dapat membeli gam ini di Steam, namun setelah proses akuisisinya rampung pada akhir Bulan Mei ini, kemungkinan besar Rocket League akan menjadi properti eksklusif milik Epic dan tidak lagi akan tersedia di Steam.
Big news! We are extremely excited to announce that we are joining the @EpicGames family! Read more in our blog here: https://t.co/mlbsrKJ0b2 pic.twitter.com/fZYMpsBtt6
— Rocket League (@RocketLeague) May 1, 2019
Psyonix Studio sendiri juga mengeluarkan pernyataan yang mengindikasikan kalau ke depannya Rocket League akan menjadi game eksklusif bagi Epic Games Store. Psyonix Studio juga menambahkan kalau hubungan kerja sama baru dengan Epic Games ini akan membuat mereka mampu mengembangkan game tersebut ke tingkat yang sebelumnya tidak bisa mereka capai.
"Dalam jangka pendek, tidak ada perubahan sama sekali! Kami akan terus berkomitmen untuk selalu menyediakan update terbaru, konten, fitur, dan mode-mode baru untuk Rocket League. Dalam jangka panjang, kami berharap dapat membawa Rocket League kepada Epic Games Store dan memanfaatkan hubungan kerja sama yang baru ini untuk meningkatkan Rocket League ke tingkat yang tidak pernah bisa kami raih sebelumnya. Kami percaya kalau membawa Rocket League ke audiens yang baru akan menguntungkan bagi semua pihak" - ungkap Psyonix Studio, dikutip dari situs resmi Rocket League.
Bagi kawan Sumber yang belum familiar, Rocket League adalah game yang dideskripsikan sebagai "vehicular soccer video game", dimana kalian akan bermain sepak bola, tapi dengan menggunakan mobil yang dilengkapi oleh roket dan jet. Game ini adalah sekuel dari Supersonic Acrobatic Rocket-Powered-Battle-Cars yang dirilis untuk PS3 pada tahun 2008 silam. Meskipun Battle-Cars tidak berhasil di pasaran, game tersebut mendapatkan fanbase setia dan Psyonix menerapkan apa yang mereka pelajari dari game tersebut untuk mengembangkan Rocket League.
Rocket League saat ini menjadi salah satu game Esports yang cukup sering dipertandingkan. Rocket League masuk ke dalam game yang dipertandingkan di ESL dan Major League Gaming, sementara Psyonix juga menciptakan liga mereka sendiri yang bernama Rocket League Championship Series (RLCS).
Akuisisi ini semakin memperkuat posisi Epic Games sebagai kompetitor utama Steam milik Valve. Belakangan banyak game-game yang mulai beralih ke Epic Games, dan para pemain pun juga memuji kalau Epic Games Store memiliki penawaran yang jauh lebih menarik ketimbang Steam. Bahkan Richard Geldreich, mantan pegawai Valve mengatakan kalau Steam "membunuh" ranah game PC, dan kemunculan Epic Games Store lah yang menyelamatkan ekosistem tersebut.
Steam was killing PC gaming. It was a 30% tax on an entire industry. It was unsustainable. You have no idea how profitable Steam was for Valve. It was a virtual printing press. It distorted the entire company. Epic is fixing this for all gamers.
— Richard Geldreich (@richgel999) April 5, 2019
Nah, kalau kawan Sumber sendiri pendukung setia Steam atau Epic Games nih?