Capai Defisit Neraca Dagang Tertinggi, Rizal Ramli : Tim Ekonomi Pemerintah Tak Becus!

Capai Defisit Neraca Dagang Tertinggi, Rizal Ramli : Tim Ekonomi Pemerintah Tak Becus!

sri mulyani indrawati reu toru hanai

Sri Mulyani via antara

 

Sumber.com - Defisit neraca perdagangan Indonesia mencapai titik terlemahnya dengan defisit hingga 2,5 milliar dollar amerika yang merupakan tertinggi sepanjang negeri ini merdeka. BPS merilis bahwa defisit neraca dagang tersebut akibat sektor migas sebesar 1,49 milliar dollar dan non migas sebesar 1,01 milliar dollar selama bulan April 2019.

 

Menteri Keuangan Sri Mulyani yang juga menteri keuangan terbaik dunia 2018 lalu menyebutkan dalam keterangannya kemarin (15/5) saat menjadi pembicara di Kementerian ESDM menyebutkan bahwa ini adalah hal yang perlu dipandang serius. Meski begitu beliau juga menyebutkan ada faktor-faktor lain seperti pemilu dan lebaran yang juga membuat neraca dagang ini naik. 

 

"Bisa jadi karena keputusan yang seharusnya di ambil pada Januari hingga Maret baru terealisasi setelah April karena banyak menunggu situasi setelah pemilu", ucap Sri Mulyani dilansir Antara 

 

Sementara itu dari data BPS nilai impor juga terlihat semakin naik pada bulan lalu dimana nilai impor mencapai 15,10 milliar dollar naik 12,25% dari bulan sebelumnya. Terkait impor ini, Ekonom senior INDEF Faisal Basri sudah mengingatkan berulang-ulang bahwa izin impor yang hanya dipegang oleh Kementerian Perdagangan dan dibuka seluas-luasnya menjadi biang kerok defisit neraca dagang dan ekonomi Indonesia saat ini. Defisit neraca perdagangan berpengaruh pada neraca pembayaran yang pada akhirnya mempengaruhi nilai tukar rupiah.


"Indonesia banyak kebobolan karena kebijakan impor yang dimudahkan oleh Pak Enggar. Tadinya ada rekomendasi, sekarang tidak ada, jadi seperti air bah sekarang (impornya)," ucap Faisal dilansir CNN

 

Sementara pakar ekonomi lainnya Rizal Ramli menyindir kerja menteri keuangan katanya terbaik di dunia namun tidak punya strategi pemecahan terkait masalah ekonomi ini dan selalu menyalahkan global sebagai alasan. Rizal Ramli lalu memberikan pernyataan bahwa tim ekonomi pemerintah memang tidak becus tapi dibungkus dengan pencitraan semata agar terlihat baik di mata publik.

 

 

 

Ditambah lagi pemimpin tidak paham ekonomi dan ngertinya hanya proyek membuat saat ini nilai rupiah tertekan ke level Rp. 14.463 dari sebelumnya yang sempat menginjak angka Rp. 13.600. Sejatinya defisit neraca dagang menjadi bom waktu jika ketergantungan pada impor terlalu tinggi dan akhirnya menjadi beban bagi pemerintah dan kalangan bisnis untuk bisa bertahan.