Fahri Hamzah di DPR, Bukti Jokowi Tidak Otoriter?
Sumber.com - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Bambang Soesatyo menyinggung soal wacana 'People Power' yang marak jadi perbincangan belakangan. Menurut dia, jika aksi tersebut berujung pada kericuhan maka yang harus disalahkan adalah pemerintah, dalam hal ini DPR.
Bamsoet pun mengajak seluruh komponen bangsa, elite politik, dan masyarakat khususnya yang anggota DPR untuk memberikan contoh pada publik dengan tidak mengeluarkan pernyataan-pernyataan yang berpotensi mengancam keutuhan bangsa.
Menurutnya, rakyat menjadi pihak yang dirugikan bila terjadi keributan di antara elite politik di DPR.
"Kalau ada keributan, yang salah adalah kita, pemimpin bangsa ini," kata dia dalam acara buka puasa bersama Presiden Joko Widodo di rumah dinasnya, Kompleks Widya Chandra, Jakarta pada Senin (13/5).
Bamsoet pun mengajak segenap pihak terutama mereka yang duduk di DPR untuk tidak melakukan ujaran yang berpotensi memecah belah bangsa. Dia pun berharap agar suasana politik di Indonesia tetap berjalan dengan baik hingga pengumuman hasil pemilu pada 22 Mei mendatang.
Terkait dengan isu Jokowi sebagai pemimpin otoriter, politisi Golkar tersebut membantahnya. Menurutnya, Jokowi merupakan pemimpin otoriter karena bisa bersikap adil dan mau mengajak pihak yang berseberangan untuk terlibat dalam pemerintahan.
Bamsoet mencontohkan diangkatnya Fahri Hamzah sebagai Wakil Ketua DPR, Menurut Bamsoet, Fahri yang kerah melontarkan kritik kepada Jokowi merupakan bukti nyata bahwa Jokowi bukanlah pemimpin yang otoriter.
"Tentu kalau otoriter, Fahri enggak ada di ruangan ini. Kita lihat Jokowi senyumnya ramah, enggak kencang," pungkasnya.