Heboh Klenik Di Lingkaran Istana, Aroma Kemenyan Kemenangan Jokowi Sudah Tercium?

Heboh Klenik Di Lingkaran Istana, Aroma Kemenyan Kemenangan Jokowi Sudah Tercium?

Ritual Mistis Ini Digelar Agar Jokowi tak Lengser

Ilustrasi Via Blogger

 

Sumber.com - Beberapa waktu belakangan, seorang rektor bikin heboh. Sebuah pernyataannya di dunia maya yang tidak bersinggungan dengan sisi akademis menimbulkan reaksi dari sejumlah pihak. Rektor yang dimaksud adalah Musni Umar, yang mengomandoi Universitas Ibnu Chaldun Jakarta. 

 

Ia mengklaim, Jokowi memiliki pulung agar bisa kembali menjadi presiden. Hal ini disampaikan Musni Umar melalui akun Twitter miliknya @musniumar. Musni menyebut, Jokowi memiliki  pulung dalam Bahasa Jawa.



"Jokowi pitulungan. Sekarang sedang perang ilmu gaib untuk pertahankan Jokowi," kata Musni Umar seperti dikutip Suara.com, Kamis (9/5/2019).

 

Lebih lanjut Musni Umar menjelaskan, ia mendapatkan informasi tersebut dari seseorang bernama Kunto yang berasal dari Jawa Timur. Orang tersebut mengenalnya melalui media sosial. Musni Umar mengakui, tidak hanya Jokowi yang memiliki pulung. Sederetan presiden terdahulu juga memiliki hal yang sama mulai dari Soekarno, Soeharto hingga Susilo Bambang Yudhoyono. 



Pulung yang mereka miliki itulah yang memberikan kekuatan kepada para presiden tersebut. Sementara sosok Abdurrahman Wahid atau Gus Dur dan Megawati Soekarnoputri tidak memiliki pulung, sehingga tidak memiliki kekuatan lebih.



"Saya dikontak Kunto dari Jatim, Dia kenal saya dari medsos. Katanya Bung Karno kuat punya pulung. Pak Harto kuat yang punya pulung Ibu Tien. Gus Dur dan Ibu Mega tidak punya pulung maka lemah. SBY pulungnya Ibu Ani. Kalau Ibu Ani wafat, SBY dan Partai Demokrat hancur," ungkap Musni Umar.



Sejak diunggah pada 7 Mei 2019, cuitan pria bergelar profesor tersebut telah dikomentari oleh ribuan orang.

 

Mestinya kedekatan Jokowi dengan hal berbau klenik bukanlah hal baru. Ki Gendeng Pamungkas pernah mengatakan bahwa Jokowi kerap melakukan ritual tertentu pada hari tertentu seperti misalkan hari kelahiran dirinya sesuai dengan pasaran Jawa. 

 

“Jokowi itu lahirnya hari Rabu Pon. Maka tiap hari Rabu Pon dan bertepatan tanggal lahirnya Jokowi mengadakan ritual. Biasanya orang kepercayaan di Solo juga bersemedi,” kata praktisi metafisika itu 9/ 5/ 2015 silam dilansir Suaranasional.

 

Kata Ki Gendeng, kegiatan ini sebagai bentuk mencari keselamatan agar tidak diganggu hal-hal gaib.

 

“Jokowi sangat percaya hal-hal seperti itu. Sejak jadi pengusaha dan presiden, Jokowi tak pernah melupakan ritual seperti itu,” paparnya.

 

Selain itu, ia mengatakan, beberapa dukun Jokowi sepanjang 2014 ada di Makam Bung Karno, Gunung Lawu, Makam Soeharto, Pantai Selatan untuk mendapatkan wahyu keprabon.

 

“Jokowi itu ingin mendapatkan wahyu keprabon, maka mengirimkan dukun-dukunnya di tokoh-tokoh yang pernah memimpin Bangsa Indonesia,” pungkas Ki Gendeng. 


Diluar konteks klenik, saat ini Jokowi tampak diatas angin dalam perolehan suara dari Komisi Pemilihan Umum (KPU). Berikut hasil real count sementara dari Situng KPU Jumat 17 Mei 2019 pukul 07.45 WIB, dengan suara masuk 699.433 dari 813.350 TPS (85.99410%).



Nomor Urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin: 56,01 persen atau 73.796.446 suara. Nomor Urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno: 43,99 persen atau 57.964.935 suara. Dengan menyisakan kurang dari 15 persen rasanya akan sulit untuk Paslon No 2 mengejar perolehan suara Jokowi.

 

Betulkah kemenyan kemenangan Jokowi sudah tercium?