Muda Bermain Di Klub Kecil Belanda FC Groningen, Kini 5 Pemain Ini Sudah Jadi Pemain Kelas Dunia
Suarez berkostum Groningen via twitter
Sumber.com - Mungkin tak banyak yang tahu bahwa klub kecil di Belanda bernama FC Groningen adalah salah satu pemasok bakat-bakat muda terbaik dunia. Mungkin tak banyak yang tahu juga bahwa seorang pemain asal Singapura, Fandi Ahmad setelah bermain dari Niac Mitra di era 80an justru bermain ke klub kecil Belanda ini hingga menjadi bintang dan klubnya dibawa berkompetisi di Eropa.
FC Groningen yang menutup Liga Belanda di posisi 8 klasemen musim ini beruntung menjadi tempat awal para pesepakbola berbakat yang kini justru menjadi bintang di beberapa liga dunia. Kelima pemain ini bahkan sudah bisa dikatakan bintang kelas dunia karena penghargaan individu, prestasi dan pencapaiannya bersama klub besar dan tim nasional membuatnya layak disebut pesepakbola kelas dunia. Siapa saja mereka?
1. Arjen Robben
Groningen CEO Hans Nijland: "It would be the ultimate dream if Arjen Robben would end his active career at FC Groningen" [Dagblad Noorden] pic.twitter.com/0ALitbZ6rj
— Bayern & Germany (@iMiaSanMia) December 4, 2018
Datang ke tim utama dari akademi Groningen karena bakat besarnya, Robben sudah naik tim utama FC Groningen di usia 17 tahun. Di musim pertama karir profesionalnya bersama Groningen, Robben membuat 18 penampilan dengan catatan 2 gol dan 1 assist. Bukan catatan buruk untuk seorang pemain muda karena di musim berikutnya Robben menggila dengan 6 gol dan 3 assist sebelum akhirnya di beli PSV Eindhoven.
Robben pun melejit di usia 19 tahun dengan 12 gol 6 assist saat debut bersama PSV di musim pertamanya. Dua musim berselang dia pun pindah ke Inggris membela Chelsea di era Jose Mourinho pertama kali datang. Tiga musim di Inggris karirnya pun dianggap sukses dan bergabunglah Robben ke Madrid. Di Madrid, Robben meredup namun kembali bersinar ketika membela Bayern Munich hingga saat ini.
Robben akan memainkan partai terakhirnya bersama Bayern akhir pekan ini setelah kontraknya habis tidak diperpanjang dan berencana kembali ke Belanda untuk gabung ke PSV atau Groningen yang jadi kampung halaman dan klub dia memulai karir.
2. Luis Suarez
Luis Suárez: "When they (Nacional) told me that I had the opportunity to go to Groningen, the first thing I did was to look on the PlayStation where they played and what shirt they wore". [marca] pic.twitter.com/5QMkOouzfm
— Mohamed Moallim (@iammoallim) December 4, 2017
Cerita bagaimana Suarez bisa merapat ke Groningen sebenarnya menjadi sebuah kebetulan. Dilansir Squawka, direktur olahraga Hans Nijland justru mengatakan beruntung bisa melihat seorang pemain 19 tahun yang dengan mudahnya melewati lawan dan mencetak gol indah. Padahal Suarez bukanlah target yang diincarnya. Suarez bahkan tidak tahu Groningen adalah klub dari negara apa. Ketika klubnya mengatakan ada ketertarikan dari Groningen, Suarez justru mencarinya lewat gim Playstation.
Dan ketika Hans meyakinkan Suarez muda untuk ikut dengannya ke Belanda jika kamu ingin menjadi seorang juara. Hal yang terjadi adalah Suarez memikat para pemandu bakat tak terkecuali Ajax yang kesengsem melihat permainannya bersama Groningen dimana dia mencetak 15 gol dari 37 pertandingan. Musim berikutnya dia pun berkostum Ajax dan berkembang menjadi pemain besar sebelum direkrut Liverpool dan kini di Barcelona.
Koleksi golnya pun sudah mencapai angka 400 gol sepanjang karirnya. Beruntunglah Suarez mengiyakan tawaran Hans untuk datang ke Belanda karena jika tidak, karirnya mungkin masih lama di berkarir di kompetisi lokal Uruguay bersama Nacional.
3. Daley Blind
Blind via pinterest
Mempunyai beban berat dengan nama Blind yang juga nama sang ayah Danny Blind yang menjadi kapten Ajax saat menjuarai Piala Champions 1994/1995, sang anak Daley Blind pun tidak langsung bisa masuk tim utama Ajax setelah promosi dari akademi. Dia mendapat kesempatan pembuktian justru di FC Groningen. Sayangnya dia jarang dimainkan dan justru dimainkan di posisi yang bukan menjadi kebiasaannya bermain kala di Ajax.
Di usianya yang menginjak 20 tahun, Blind bermain hanya 19 kali dan cetak 1 assist. Dia pun dikembalikan kembali ke Ajax namun ketika itu dia cukup bahagia bisa merasakan menit bermain dan 2 tahun kemudian dirinya baru bisa menembus tim utama Ajax dan kemudian pindah ke Manchester United meski akhirnya kembali lagi ke Ajax musim lalu dan membawa klubnya juara musim ini sebagai kapten.
4. Virgil Van Dijk
Virgil van Dijk's senior career path:
— Squawka Football (@Squawka) January 3, 2019
?? Groningen (free)
??????? Celtic (£2.6m)
??????? Southampton (£13m)
??????? Liverpool (£75m)
It all started at Groningen. pic.twitter.com/Xu97HVXzWS
Pemain terbaik Premier League musim ini adalah pemain yang diselamatkan FC Groningen setelah dilepas oleh akademi Willem II. Butuh 2 tahun bagi Van Dijk muda untuk menembus tim utama sebagai starter dan berprestasi di Groningen. Dimusim kedua dia bermain 23 kali dan cetak 3 gol dan musim ketiganya dia bermain 32 kali dengan catatan 2 gol 3 assist. Dia pun akhirnya dibeli oleh Celtic dan bertahan 3 musim sebelum dibeli Southampton.
Moncer di Southampton, Van Dijk menjadi defender termahal di Premier League kala dibeli Liverpool. Sejak kedatangannya Liverpool semakin solid di belakang dan 2 kali pula Van Dijk berhasil membawa Liverpool masuk final 2 tahun beruntun. Tinggal angkat trofi saja yang belum dilakukan kapten Liverpool asal Belanda ini.
5. Dusan Tadic
Tadic via vi.nl
Groningen adalah klub pertama Dusan Tadic di luar negeri setelah angkat kaki dari Serbia. Di Groningen, Tadic mendapatkan posisi second striker dibelakang atau bergerak dari kiri yang membuat dia menjadi penyokong assist terbanyak musim debutnya dengan catatan 7 gol dan 22 assist. Dimusim selanjutnya dia pun membuktikan bahwa bakatnya saat dibawa Groningen di usia 22 tahun bukanlah hanya one season wonder, dimusim keduanya dia mencetak 7 gol dan 12 assist.
Twente pun membeli dengan harga 5 kali lipat kala Groningen datangkan. Di Twente, Tadic menjadi semakin menakutkan dengan cetak 13 gol dan 16 assist di musim pertamanya dn 16 gol serta 14 assist di musim keduanya. Sontak Southampton pun kebelet membelinya dan dia pun bereuni kembali dengan Virgil Van Dijk di sana. Terbilang konstan bermain selama 4 musim di Inggris, Ajax mengajaknya kembali ke Belanda musim lalu dan dia pun mendapatkan gelar juara Liga.
Dia pun menjadi top skorer Eredivisie dengan 28 gol serta 14 assist dan menjadi pemain terbaik musim ini.
Kelima pemain ini pun menjadi contoh bahwa pemain muda harus bisa membuktikan kemampuan dan menit bermain di tim kecil seperti Groningen. Ketika sudah matang, karir mereka pun melesat naik dan kini suda menjadi pemain top dunia. Musim ini ada 1 pemain yang memikat perhatian dari Asia di Groningen, dia adalah Ritsu Doan. Akankan menjadi pemain kelas dunia berikutnya?