Ilmuwan Ini Berencana Ubah Anaknya Menjadi "Cyborg", Alasannya Apa Ya?

Ilmuwan Ini Berencana Ubah Anaknya Menjadi "Cyborg", Alasannya Apa Ya?

cyborg kaskus.id

Ilustrasi via kaskus.id

 

Sumber.com - Seorang Neuroscientist Vivienne Ming, mengakui hendak mengubah anaknya menjadi "cyborg" dan mengendalikan emosinya anaknya menggunakan chip otak khusus.

 

Ming yang juga diketahui pernah bekerja dengan CIA dalam bidang Artificial Intelligence ini berniat mengeksplorasi kemungkinan tanpa akhir menggunakan teknologi untuk meningkatkan potensi manusia.

 

Hal itu dilakukan karena memiliki seorang anak yang lahir dengan dua diagnosis, yaitu autisme dan diabeters tipe I. Ming mengatakan bahwa kedua kondisi tersebut yang memberinya inspirasi untuk mengubah anaknya sendiri menjadi "cyborg".

 

Melihat kondisi anaknya tersebut, Ming pun berencana untuk membangun sistem AI yang mampu mendeteksi berdasarkan pengenalan ekspresi wajah.

 

"Sistem ini mampu mempelajari setiap frame video yang diterima, mendeteksi perubahan mimik pada wajah yang berdasarkan pada perubahan otot-otot tertentu pada wajah. Kemudian akan diterjemahkan menjadi beberapa emosi tertentu seperti marah, sedih, bahagia dan sagalanya," jelas Ming, dilansir The Mindunleashed, Minggu, 28 Juli 2019.

 

Dengan bantuan teknologi Google Glass Smart Glasses, Ming sukses mengenalkan konsep SuperGlass yang mampu mengenali ekspresi wajah dan menampilkan emosi. Menurut dia, konsep ini dibuat agar dapat membantu penderita autisme untuk dapat mengenal dengan lebih baik.

 

Meskipun ada cukup banyak potensi untuk membuat teknologi lebih canggih, namun Ming hanya ingin membantu putranya menavigasi dunia yang membingungkan di sekitarnya.

 

"Saya memilih untuk mengubah anak saya menjadi 'cyborg' dan mengubah definisi artinya menjadi manusia," katanya.

 

Studi percontohan yang Ming lakukan pun menemukan bahwa perangkat itu dapat membantu menumbuhkan empati, sesuatu yang banyak orang autis butuhkan dalam kehidupan bersama manusia lainnya.

 

Ming pun menegaskan bahwa selama proses itu, dia bukan ingin menyembuhkan putranya, tapi hanya ingin memberinya alat tambahan untuk bertindak sebagai perantasa antara hidupnya dengan neurotipikal.

 

Baca juga: Ini 4 Inovasi Teknologi yang Lahir Pasca 50 Tahun Pendaratan di Bulan, Sudah Tahu?

 

Baca juga: Asteroid Sebesar Piramida Gaza Melintasi Bumi Semalam, Kehidupan Manusia Terancam?