Amnesty Internasional Kecewa, Polri Tak Ungkap Penyebab 9 Orang Tewas di Aksi 22 Mei
Aksi 22 Mei Via Tribunnews
Sumber.com - Amnesty International kecewa terkait kinerja Kepolisian Republik Indonesia (POLRI) yang tidak mengungkap alasan kematian 9 korban di Aksi 22 Mei. Amnesty menilai bahwa polisi telah gagal menungkap fakta dibalik kematian para korban .
“Sangat mengecewakan melihat bahwa alih-alih menunjukkan perkembangan penyidikan tentang sebab musabab korban yang tewas dan pelaku yang harus bertanggungjawab, narasi yang dapat berkembang dari konferensi pers hari ini malah mengarah pada wacana 'perusuh vs polisi',” kata Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia Usman Hamid dalam keterangannya, Selasa (11/6).
Usman mengatakan bahwa bahkan ada kecendurungan polisi mengarahkan narasi seolah semua korban tewas adalah perusuh, sehingga kematian mereka adalah konsekuensi dari para pembuat rusuh.
“Narasi yang beredar hari ini terkesan mengarahkan wacana bahwa semua korban yang tewas adalah ‘perusuh’, dan seakan ingin ‘mewajarkan’ kematian mereka sebagai konsekuensi logis yang dari tindakan mereka dalam insiden ‘kerusuhan’, " sambungnya.
Lebih lanjut Usman menyebut fakta tersebut akan membuat keluarga korban merasa sakit hati karena mereka berharap polisi bisa mengumumkan ke publik siapa yang melakukan penembakan, namun justru seolah para korban yang disalahkan karena mereka adalah perusuh.
“Ini menyakitkan bagi keluarga korban yang hari ini berharap polisi mengumumkan ke publik siapa yang melakukan penembakan kepada korban, tapi justru mendapat penjelasan sepihak bahwa seakan mereka semua adalah ‘perusuh’," tegasnya.
Polisi juga melakukan klarifikasi bahwa di lapangan ada kendala dalam proses penyidikan yaitu soal lokasi kejadian penembakan yang menimpa para korban. Pasalnya, para korban langsung dilarikan ke rumah sakit tanpa diketahui dibawa dari mana.
"Tidak secara keseluruhan kita mengetahui di mana TKP (Tempat Kejadian Perkara) terjadinya hal yang menyebabkan meninggal dunia tersebut. Karena semuanya, korban-korban ini diduga pelaku aksi rusuh ini langsung diantarkan ke rumah sakit," kata Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Komisaris Besar Polisi Asep Adi Saputra di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu, 12 Juni 2019.