Buntut Penundaan Laga Final Indonesia, Advokat Asal Makassar Akan Laporkan Ratu Tisha ke Polisi

Buntut Penundaan Laga Final Indonesia, Advokat Asal Makassar Akan Laporkan Ratu Tisha ke Polisi

626152 620

Sekjen PSSI Ratu Tisha Destria via tempo.co

 

Sumber.com - Penundaan laga final Piala Indonesia 2019 yang dilakukan oleh PSSI melalui pengumuman yang disampaikan secara langsung oleh Sekjen, Ratu Tisha Destria telah menimbulkan kisruh yang tak berujung. PSM Makassar sedianya akan menjamu Persija Jakarta di Stadion Mattoangin pada Minggu (28/7), namun pertandingan tersebut harus tertunda, akibat tim tamu yang enggan datang ke stadion dan memilih untuk bertolak kembali ke Jakarta.

 

Melalui surat resmi yang ditandatangani langsung oleh Sekjen PSSI tersebut, Ratu Tisha mengatakan bahwa pertandingan antara PSM dan Persija haru ditunda karena masalah keamanan dan kondusivitas di lapangan. Sementara itu para penggawa PSM yang baru mendapatkan kabar adanya penundaan laga sudah terlanjur berangkat dari tiba di stadion. Mereka pun harus kecewa karena gagal melakoni pertandingan, padahal seluruh pemain telah siap untuk bertanding.

 

 

Keputusan PSSI tersebut langsung mendapatkan sorotan dari advokat asal Makassar, Isdar Yusuf yang pada saat itu telah berencana untuk ikut menyaksikan jalannya pertandingan final leg kedua. Ia turut merasakan prihatin dengan adanya keputusan yang dilakukan oleh PSSI. Isdar bersama dengan advokat Makassar lainnya bahkan dilaporkan akan melaporkan Ratu Tisha ke Mabes Polri.

 

"Kami advokat Makassar akan melaporkan Ratu Tisha, sehubungan dengan surat yang dikeluarkan yang menyatakan kondisi keamanan di Makassar tidak layak untuk menggelar pertandingan. Oleh karena itu, patut diduga itu adalah keterangan palsu," ujar Isdar Yusuf dalam unggahan video yang beredar di jagat maya.

 

Selain advokat asal Makassar yang telah menyuarakan pendapatnya ingin melaporkan Ratu Tisha ke Polisi terkait keputusan penundaan pertandingan final Piala Indonesia 2019. Seorang penggemar seapkbola Indonesia, Bahtiar Baso yang merasa kecewa akibat tak terlaksananya pertandingan final Piala Indonesia yang seharusnya digelar pada akhir pekan lalu. Bahtiar telah membuat petisi berjudul 'Tuntut Sekjend PSSI Mundur" di laman changer.org.

 

Terdapat 5 poin yang disoroti oleh Bahtiar dalam isi petisi tersebut di antaranya.

 

  1. Sekjen PSSI ikut serta menyebar berita bohong (hoax) dalam suratnya yang menyatakan bahwa kondisi Makassar tidak aman dan tidak kondusif. Padahal, sebelumnya TNI dan Polri sudah menjamin keamanan dengan mengerahkan empat kali lipat pengamanan. Baca Juga Militansi dan Kreativitas The Macz Man Saat Dukung PSM Makassar
  2. Keputusan penundaan pertandingan 2 jam sebelum kick off yang tidak sesuai dengan aturan regulasi PSSI sendiri. Surat yang dikeluarkan PSSI tertanggal di Jakarta padahal Sekjen di waktu yang bersamaan justru berada di Kota Makassar.
  3. Tidak ada satu pun pihak dari PSSI yang hadir di stadion untuk menyampaikan perihal keputusan penundaan, padahal di dalam dan di luar stadion telah berkumpul puluhan ribu masyarakat yang menanti kejelasan laga ini.
  4. Sekjen PSSI tidak memiliki etikat baik dan tidak menghormati masyarakat pecinta sepak bola khususnya yang berada di Kota Makassar dan Sulsel dengan secara sepihak memutuskan penundaan pertandingan.
  5. Maka dari itu, kami meminta kepada Sekjend PSSI untuk MUNDUR dari jabatanya karena gagal mengurus sepakbola Indonesia, tidak paham mengurus sepakbola Indonesia. Meminta kepada Presiden Republik Indonesia melalui Kementerian Pemuda Olahraga untuk membentuk kepengurusan PSSI sesuai mekanisme yang ada.

 

Menurut pantauan tim redaksi sumber.com hingga Selasa (30/7) pagi, petisi yang telah diunggah tersebut telah ditandatangani sebanyak 13.613 orang dan masih terus bertambah. 

 

Federasi Sepakbola Indonesia (PSSI) sendiri telah mengumumkan jadwal laga tunda final leg kedua final Piala Indonesia 2019 antara PSM vs Persija yang akan digelar di Stadion Andi Matalatta, Mattoangin, Makassar pada Selasa (6/8) pukul 15.30 WIB.