6 Pesepakbola Eropa yang Berganti Asosiasi dan Berhasil Mendapatkan Restu dari FIFA
Declan Rice via extra.ie
Sumber.com - Dunia sepakbola tanah air saat ini sedang diramaikan dengan kasus penolakan Ezra Walian untuk tampil di Kualifikasi Piala Asia U23 2020. Jum'at (22/3) pagi FIFA telah melayangkan surat kepada Federasi Sepakbola Indonesia (PSSI) yang isinya menyatakan kalau pesepakbola keturunan Manado itu tidak mendapatkan izin lagi untuk membela Tim Nasional Indonesia di semua level serta semua turnamen resmi.
Ezra Walian pernah terdaftar sebagai penggawa Belanda U17 yang bermain di Kualifikasi Piala Eropa U17 pada tahun 2013. Turnamen tersebut merupakan level A FIFA, merujuk pada Statuta FIFA pasal 5 ayat 2. FIFA telah menyatakan kalau Ezra tidak berhak untuk membela Tim Nasional Indonesia.
Kasus yang mendera Ezra Walian ini tentu saja membuat para penggemar sejati sepakbola tanah air geram. Seruan keadilan untuk seorang Ezra pun turut mereka suarakan melalui jagat media sosial. Mengacu pada kasus Ezra, ternyata banyak para pesepakbola di Eropa yang telah berganti asosiasi meski pernah membela Tim Nasional senior di negara asalnya, namun mereka berhasil mendapatkan restu dari FIFA.
Siapa saja nama-nama tersebut? Berikut sumber.com sudah merangkum 6 nama:
6. Hakim Ziyech
Hakim Ziyech muda diketahui pernah bermain untuk Tim Nasional Belanda junior dan tercatat sudah mencatatkan penampilannya untuk Belanda U19, level usia di bawah 20 tahun serta 21 tahun. Namun, pemain Ajax Amsterdam ini justru lebih memilih untuk membela Tim Nasional Maroko di level senior.
Ziyech memang memiliki darah Maroko dari orang tuanya. Keputusan pesepakbola yang dikenal karena teknik serta kemampuan tendangan bebasnya ini bahkan sempat mendapatkan kecaman dari legenda sepakbola Belanda, Marco van Basten. Sang legenda menilai kalau Ziyech telah melakukan keputusan yang bodoh, padahal ia berpeluang untuk dipanggil ke Tim senior Belanda.
Usut punya usut, ternyata terdapat hubungan yang tidak baik di antara Ziyech dengan van Basten yang pada saat itu tengah menyandang status sebagai juru racik strategi Timnas Belanda senior. Ziyech yang saat itu bermain di Heerenven merasa dibohongi oleh van Basten yang memutuskan untuk meminjamkan dirinya ke klub lain, ketika usia Ziyech masih muda.
Di pentas Piala Dunia 2018, Hakim Ziyech dipanggil untuk membela Tim Nasional Maroko. Hingga saat ini, sang pemain telah mencatat 23 pertandingan dengan menyumbang total 12 gol untuk Timnas senior Maroko.
5. Nacer Chadli
Jika Hakim Ziyech memutuskan untuk berpaling dari negara asalnya (Belanda) untuk membela Tim Nasional Maroko. Maka situasi 180 derajat terjadi dengan Nacer Chadli. Penggawa AS Monaco yang berposisi sebagai gelandang serang ini pada akhirnya memutuskan untuk bermain untuk Timnas senior Belgia, setelah sempat bermain dengan Timnas senior Maroko pada 17 November 2010.
Satu tahun kemudian (28 Januari 11), Chadli mengumumkan niatnya untuk membela Tim Nasional senior Belgia di tingkat internasional. Sang pemain berhak membela Timnas senior Belgia dikarenakan saat Chadli bermain untuk Maroko itu bukan terjadi di pertandingan kompetitif maupun masuk dalam level A kompetisi FIFA.
4. Thiago Motta
Di Piala Dunia 2014, media asal Italia (La Gazetta dello Sport) sempat melansir berita yang mengabarkan kalau Federasi Sepakbola Brasil (CBF) tidak memberikan restu terkait keinginan Thiago Motta untuk bermain di asosiasi negara lain selain bersama Brasil. Padahal saat itu, Motta pada akhirnya sukses didaftarkan ke FIFA dan diizinkan untuk bermain di even sepakbola yang digelar setiap empat tahun sekali itu.
Pendaftaran Motta sebagai bagian dari Gli Azzurri ini tentu saja telah menimbulkan polemik pada saat itu. Pasalnya, Motta pernah bermain untuk Timnas Brasil di turnamen antar negara yang berada di wilayah Amerika Utara, Piala Emas 2003.
Namun, FIGC selaku Federasi Sepakbola Italia telah menyatakan bantahan hingga pada akhirnya FIFA pun melunak. Merujuk pada Statuta FIFA, seorang pemain tidak diizinkan membela negara yang berbeda asosiasi jika pemain itu pernah bermain di pertandingan resmi level A bersama asosiasi sebelumnya, termasuk juga jika pemain itu hanya masuk sebagai pemain pengganti.
3. Wilfried Zaha
Pesepakbola yang saat ini terdaftar sebagai bagian dari skuat Crystal Palace diketahui pernah bermain untuk Timnas senior Inggris di dua laga persahabatan menghadapi Swedia serta Skotlandia pada November 2012 dan Agustus 2013. Zaha juga diprediksi bisa jadi salah satu pemain penting bagi skuat The Three Lions khususnya untuk menambah kekuatan di lini tengah mereka.
Akan tetapi, pemain kelahiran Abidjan ini justru memutuskan untuk membela Timnas Pantai Gading yang merupakan negara kelahirannya. Ketatnya persaingan di skuat Inggris pada saat itu menjadi alasan utama bagi sang pemain yang memutuskan untuk lebih membela Timnas Pantai Gading ketimbang Inggris.
Terlebih dua pertandingan yang pernah dilakoni Zaha bersama Inggris tidak terjadi di level kompetitif dan hanya sebatas pertandingan uji coba saja.
2. Diego Costa
Satu lagi talenta pesepakbola asal Brasil pernah bermain bermain untuk negaranya di level senior bersama tim Selecao adalah Diego Costa. Eks pemain Chelsea ini pada ahirnya memutuskan untuk pindah kewarganegaraan setelah berhasil mendapatkan paspor dari Spanyol usai sang pemain telah tinggal selama lima tahun lebih di Negeri Matador tersebut.
Uniknya, Costa pernah bermain untuk Brasil pada saat berhadapan dengan Italia serta Rusia. Namun FIFA menyetujui naturalisasi Diego Costa jadi Warga Negara Spanyol, setelah dua pertandingan yang dijalani Costa bersama tim Selecao bukan turnamen atau kompetisi level A.
1. Declan Rice
Merupakan contoh pesepakbola terbaru yang belum lama ini memutuskan untuk berganti asosiasi dari Irlandia menjadi Inggris. Pesepakbola muda yang namanya telah jadi perbincangan publik terkait penampilan luar biasanya bersama West Ham United ini pada akhirnya memutuskan untuk membela Tim senior Inggris karena memiliki darah dari orangtuanya.
Padahal pemain yang satu ini sebelumnya sudah terlibat di sejumlah pertandingan mulai dari Irlandia U16, U17, U19 serta U21. Bahkan Rice juga telah mencatatkan tiga penampilan bersama Timnas senior Irlandia.
Proses peralihan asosiasi Declan Rice dari Irlandia menjadi Inggris ini sendiri telah diratifikasi oleh Badan Pengatur Sepakbola Dunia (FIFA). FIFA beralasan kalau selama Rice berkostum Timnas senior Irlandia, sang pemain tidak bermain di pertandingan kompetitif sehingga membuat sang pemain diberikan izin untuk beralih asosiasi.
Setelah belum lama namanya diresmikan sebagai bagian dari Warga Negara Inggris. Declan Rice pun langsung dipanggil ke skuat Tim Nasional senior Inggris oleh pelatih Gareth Southgate untuk berpartisipasi di Kualifikasi Euro 2020.