Jorge Lorenzo Akui Tengah Mengalami Trauma Akibat Sering Terjatuh

Jorge Lorenzo Akui Tengah Mengalami Trauma Akibat Sering Terjatuh

14248917

Jorge Lorenzo via gridoto.com

 

Sumber.com - Rider Repsol Honda, Jorge Lorenzo, baru-baru ini mengakui bahwa dirinya tengah mengalami trauma karena terlalu sering terjatuh (Crash) yang mengakibatkan cedera yang dialaminya sepanjang musim 2018. Terhitung sejak MotoGP musim lalu, pembalap asal Spanyol ini seringkali mengalami crash yang mengakibatkan dirinya mengalami cedera.

 

Sewaktu Lorenzo masih tergabung bersama tim Ducati di musim lalu, ia sempat mengalami cedera ketika terjatuh di lap pertama balapan MotoGP Aragon 2018. Tak berhenti sampai di sana, Lorenzo kembali mengalami cedera saat menjalani seri MotoGP Thailand 2018, dan membuat pergelangan tangan kirinya cedera. 

 

Akibat dari cedera pergelangan tangan yang ia alami. Lorenzo harus terpaksa tidak bisa berpartisipasi di seri MotoGP Jepang, Australia serta Malaysia. Rangkaian cedera kembali dialami oleh dirinya ketieka menjalani sesi latihan bebas ketiga alias free practice 3 (FP 3) MotoGP Qatar pada Maret kemarin. Alhasil tulang rusuk sang rider mengalami cedera yang cukup serius. 

 

 

Cedera tersebut langsung dijadikan alasan bagi Lorenzo yang tidak mampu menjalani seri perdana MotoGP 2019 dengan sempurna. Ia gagal naik podium bahkan gagal berada di posisi lima besar GP Qatar. Lorenzo hanya mampu mengakhiri balapan dengan menempati urutan ke-13. 

 

Saking terlalu seringnya ia terjatuh saat sedang balapan maupun menjalani latihan bebas. Lorenzo mengaku kalau dirinya saat ini tengah mengalami masalah pada psikologinya atau trauma. Juara dunia sebanyak tiga kali ini mengatakan bahwa alam bawah sadarnya saat ini seperti berkata bahwa dirinya harus berhenti untuk menancap gas pada motor yang ditungganginya.

 

"Karena saya mempunyai banyak pengalaman negatif, alam bawah sadar membuat saya ingin menutup gas sebanyak pikiran anda ingin melaju lebih kencang," ujar Jorge Lorenzo seperti dikutip dari Daily Star.

 

"Ini adalah perjuangan terus-menerus antara otakmu, hati, dan kepalan tanganmu pada gas. Hal itu membatasi saya karena saya tidak ingin jatuh," lanjutnya.

 

Kejadian yang tidak menyenangkan telah menerpa dirinya berulang kali tersebut telah membuat dirinya saat ini harus lebih hati-hati. Rider berusia 31 tahun ini mengaku tidak mau mengambil risiko yang pada akhirnya bisa membuat dirinya kembali mengalami cedera, sehingga berdampak pada absennya ia menjalani seri MotoGP 2019.

 

"Ada banyak hal positif walaupun finis di posisi ke-13 bukan merupakan hasil yang baik. Tetapi, pergerakan saya menjadi sangat terbatas karena tabrakan itu berdampak besar, di terutama bahu saya yang membatasi kepercayaan diri saya. Sejak saat itu, saya selalu lebih lambat dibandingkan dengan bagaimana saya memulai akhir pekan," tandas sang pembalap.