Cerita Joao Felix, Dibuang Porto, Pukau CR7 Hingga Jadi Pemain Termuda yang Cetak Hattrick di Kompetisi Eropa

Cerita Joao Felix, Dibuang Porto, Pukau CR7 Hingga Jadi Pemain Termuda yang Cetak Hattrick di Kompetisi Eropa

Joao Felix

Joao Felix via scouted football

 

Sumber.com - Nama Joao Felix bukanlah nama yang diperhitungkan ketika musim 2018/2019 dimulai di Portugal. Namanya masih diacuhkan karena dia adalah pemain muda lulusan akademi Seixal Benfica yang baru naik dari Benfica B alias tim kedua Benfica. Namun berkat kejelian sang pelatih Benfica saat ini Bruno Lage atas rekomendasi pelatih Benfica B, Renato Paiva, Joao Felix bisa bersinar cepat dan menemukan satu tempat di tim utama Benfica.

 

Sosoknya baru mencuat ketika pada pertandingan keduanya membela Benfica melawan Sporting Lisbon dimana dia menjadi pencetak gol penyama kedudukan meski hanya bermain 19 menit saat turun sebagai pemain pengganti di usianya yang masih 18 tahun. Jika menarik ke belakang karirnya justru dimulai dari akademi Porto bukanlah Benfica. 

 

Hal itulah yang membuat para petinggi Porto saat ini menyesal habis jika melihat potensi Joao Felix. Pada usianya, beberapa analis berpendapat bahwa Felix tampaknya lebih berkembang daripada Cristiano Ronaldo ketika ia masih menetap di Manchester United setelah tiba dari Sporting Lisbon.

 

Felix awalnya memulai karirnya di Porto sejak usia 8 tahun sebelum menuju selatan ke Lisbon bergbung dengan Benfica pada tahun 2015. Saat itu, ia dianggap terlalu kecil oleh para pelatih Porto dan tidak mendapatkan banyak waktu bermain. Di akhir kontraknya, dia memutuskan untuk meninggalkan Porto. Adalah pemandu bakat Benfica, Valter Marques yang menemukannya dan merayunya dengan perbandingan Andre Gomes yang gagal di Porto dan sukses di Benfica.

 

Felix masuk ke tim sebagai playmaker, tetapi ia telah berubah menjadi striker mematikan sejak pelatih kepala Benfica Bruno Lage mengambil alih pada 3 Januari. Ditangannya Felix berkembang hingga mencetak 13 gol dan 5 assist. Lage sangat mempercayai pemain muda dan juga percaya bakat akademi Benfica lainnya macam Ruben Dias (21 tahun) dan Gelson Fernandes (19 tahun) di tim utama saat ini.

 

Sang pelatih pun sudah punya posisi yang pas baginya yaitu second striker, dibanding menaruhnya di sisi kiri sebagai sayap atau gelandang serang. Potensinya begitu bahaya ketika dia ditempatkan persis di depan striker untuk mensupport striker utama layaknya Alessandro Del Piero. Jumlah golnya saat ini pun berada di posisi kedua terbanyak di klub setelah Haris Seferovic striker utama Benfica dengan jumlah 15 gol dan 7 assist di semua kompetisi.

 

 

Cristiano Ronaldo bahkan pernah datang untuk menyaksikan derby Lisbon antara Benfica dan Sporting, sang mantan klubnya dan Ronaldo menyaksikan bekas klubnya dikalahkan 4-2 oleh Benfica lewat pertunjukkan Joao Felix yang didaulat sebagai man of the match pada Januari 2019 lalu. Remaja itu memiliki gol yang dianulir pada babak pertama tetapi kemudian mencetak gol tepat setelah itu. Ia juga memenangkan penalti untuk gol keempat. 

 

 

Hattricknya ke gawang Eintrach Frankfurt tadi malam (11/4) dan 1 assist akhirnya membuat namanya melambung tinggi sebagai pemain termuda yang mencetak gol di kompetisi eropa di usia 19 tahun 152 hari. Namanya memecahkan rekor Eusebio legenda Portugal yang mencetak hattrick gol termuda di usia 20 tahun.

 

Kini namanya sudah diincar untuk bergabung ke tim-tim besar seperti Manchester United, Bayern Munich, Barcelon, Juventus, Chelsea, Tottenham, Arsenal dan belasan tim lainnya diwakili pemandu bakatnya hadir melihat Joao Felix di pertandingan tadi malam.

 

 

Sebagai informasi, klausul perilisannya sudah ada di kisaran 120 juta euro atau setara harga Philippe Coutinho. Jika namanya belum sempat daftar wonderkids yang Kawan Sumber miliki, percayalah namanya bakalan melejit bak Mathijs De Ligt atau Vinicius Jr di masa yang akan datang. Catat!