Duit 100 Miliar Menanti Untuk Yang Bisa Buktikan Kecurangan Yang Rugikan Prabowo
Foto: Beritasatu
Sumber.com - Belakangan Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto - Sandiaga Uno menduga adanya kecurangan Pemilu 2019 yang merugikan kubu Prabowo. Tudingan tersebut disikapi dingin oleh Tim Joko Widodo - Ma'ruf Amin. Bagi kubu 01, tuduhan tersebut tidak beralasan.
TUJUH elemen pendukung Joko Widodo- Ma'ruf Amin yang tergabung dalam Aliansi Relawan Pemenangan Jokowi-Amin meminta menghentikan tudingan perihal dugaan kecurangan pada pemilihan umum (pemilu) 2019. Mereka terdiri dari Team 7 Jokowi Center Foundation, Forum Kajian Fitnah Akhir Jaman, Militan 34, Muslim Cyber Army – Sahabat Jokowi, Panca Tunggal-Banten, Jawara Dukung Jokowi (Wardjo).
Ketujuh aliansi relawan itu bahkan menggelar sayembara dengan hadiah Rp100 miliar jika ada yang dapat membuktikan kecurangan seperti yang dituding pada pasangan Jokowi-Amin.
Dana itu diperoleh 17 pengusaha muslim asal Indonesia. Mereka sengaja menyumbangkan hartanya untuk meredam situasi dan opini yang belakangan berkembang liar dan menyudutkan Jokowi-Maruf.
"Ide awalnya, apa yang bisa menghentikan provokasi dan kecurangan ini. Kami berunding dengan pengusaha dan menyiapkan dana, jadi sudahlah enggak usah ribut, memprovokasi kalau ada bukti, silahkan serahkan dan kami berikan uang itu," kata Ketua Muslim Cyber Army (MCA) Jokowi, Diki Candra di Depok, Jawa Barat, Minggu (28/4).
Diki mengatakan bahwa sayembara ini dibuat dengan tujuan agar segala kalimat curang yang muncul dari kubu 02 dihentikan, sekaligus mengajak Kubu 02 untuk menghentikan sikap yang provikatif.
"Intinya kami ingin meredam dan mengajak pihak 02 menghentikan provokasi kalimat curang, baik kepada Jokowi maupun Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan pihak penyelenggara lainnya," sambungnya.
Lebih lanjut Diki menegaskan bahwa pihaknya telah menyiapkan dana sebesar 100 Miliar Rupiah untuk siapa saja yang bisa membuktikan adanya kecurangan, minimal 5 persen.
"Agar polemik curang ini dihentikan, silakan secara ilmiah kami tunggu data itu dan kami menyiapkan dana sebesar Rp100 miliar untuk siapa saja yang bisa membuktikan minimal 5% ada kecurangan. Kami tunggu sampai satu hari sebelum pengumunan KPU, ditunggu sampai pukul 12.00 WIB," tegasnya.