Jokowi Ingatkan Masyarakat Agar Tidak Kufur Nikmat dan Optimis
Jokowi Maruf via kompas
Sumber.com - Pasangan nomor urut 01 Jokowi-Maruf dalam penutup debat Capres terakhir menyinggung agar masyarakat tidak kufur nikmat, tidak boleh takut pada kesulitan dan tantangan ke depan. Pesan ini disampaikan Jokowi di akhir agar masyarakat kembali memilihnya dan optimistis terhadap masa depan Indonesia. Kufur nikmat yang artinya tidak bersyukur muncul dalam debat ini karena pencapaiannya selama memerintah 4,5 tahun tidak disyukuri masyarakat.
"Untuk menjadi negara maju dan negara besar tentu tantangan yang dihadapi sangatlah besar. Kita tidak boleh kufur nikmat. Kita tidak boleh takut pada tantangan dan kesulitan. Bukan kesulitan yang membuat kita takut, seringkali ketakutan yang membuat kita sulit. Untuk itu kita harus selalu optimis" kata Jokowi
Jokowi: Untuk Jadi Negara Maju, Jangan Kufur Nikmat https://t.co/FRd2tucVBj pic.twitter.com/xP1prPpTG0
— METRO TV (@Metro_TV) April 13, 2019
Stigma optimis ini dibangun untuk mementahkan pencapaian-pencapaian masa pemerintahannya yang dianggap gagal oleh lawannya di bidang ekonomi yang hanya berfokus pada infrastruktur dan buruk di beberapa bidang lainnya. Dalam beberapa kesempatan, ketakutan akan kesulitan dan keinginan terhadap perubahan berhasil membuat keunggulan Jokowi terhadap Prabowo dalam survei perlahan-lahan terkikis menjadi lebih sedikit.
Berlabuhnya banyak tokoh-tokoh agama yang memiliki massa banyak seperti Ustadz Abdul Somad, Ustadz Adi Hidayat hingga Aa Gym juga membawa massa yang cukup banyak terhadap para pemilih sehingga pemilu kali ini diprediksi akan kembali berlangsung ketat.
Dalam debat terakhir kemarin pun, Jokowi secara lengkap memaparkan keberhasilannya menjaga inflasi tetap rendah hingga melakukan pemerataan ke seluruh Provinsi di Indonesia yang dianggapnya bentuk keberhasilan meski pertumbuhan ekonomi tetap di angka 5%. Sementara cawapres Maruf Amin meski tidak banyak berbicara juga memaparkan ada beberapa keberhasilan Jokowi-JK yang menurutnya harus dilanjutkan dan disempurnakan di periode selanjutnya.
Karena itulah Jokowi mengingatkan agar masyarakat untuk kembali memilihnya dan tidak mengabaikan prestasi yang dibuat selama 4,5 tahun masa pemerintahannya atau secara halus "kufur nikmat".