Air Seni Bisa Ngobatin Bintitan, Benarkah?
Foto: Hellosehat
Sumber.com - Meski pengobatan penyakit tertentu saat ini terus mengalami kemajuan dalam hal teknologi, nyatanya masih ada pula yang percaya terhadap mitos-mitos seputar kesehatan. Salah satu mitos yang masih dipercaya adalah bahwa air seni bisa mengobati bintitan. Bagaimana pandangan tersebut jika dilihat dari sisi medis?
Seperti dilansir dari Metro.co.uk, terapi urine mungkin telah digunakan pada zaman Roma kuno, Yunani dan Mesir. Laporan menunjukkan bahwa urine ditawarkan sebagai perawatan untuk segala penyakit, mulai dari jerawat hingga kanker. Namun, tidak ada bukti ilmiah bahwa mengonsumsi urine memiliki manfaat apapun.
Menariknya, studi justru menunjukkan bahwa urine mengandung bakteri yang dapat berbahaya jika tertelan atau dimasukkan ke dalam aliran darah melalui luka.
Bahkan hal itu dapat menempatkan tekanan yang berlebihan pada ginjal. Urine mengandung garam dan mineral yang terkonsentrasi. Untuk mengolah garam, ginjal membutuhkan sejumlah air. Untuk mengimbangi peningkatan asupan garam, Anda harus buang air lebih banyak daripada yang Anda dapatkan dari urine.
Mengonsumsi urine juga akan mempercepat proses dehidrasi. Jadi bukan ide yang baik untuk meminum urine saat Anda terdampar di padang pasir.
Dr. Adhi Pasha dari Alodokter.com menyebut bahwa urine, atau air seni merupakan buangan eksresi tubuh yang diproses oleh ginjal dan dibuang melalui saluran urine. Adhi mengatakan bahwa tak ada kandungan apapun dalam air seni yang bisa menyembuhkan mata yang bintitan.
Tidak ada penelitian hingga saat ini yang menjelaskan manfaat dan kegunaan air seni sebagai terapi untuk penyakit apapun. Bintitan sendiri merupakan infeksi pada kelopak mata yang menimbulkan bintil mirip jerawat atau bisul. Penyebab tersering bintitan merupakan infeksi bakteri yang bisa menimbulkan gejala diantaranya:
- Mata berair dan merah
- Kelopak mata bengkak dan nyeri
- Muncul kotoran mata di sekeliling kelopak mata
- Rasa mengganjal pada mata