Kisruh Internal KPK, Polisi India dan Taliban Cakar-Cakaran
Foto: KPK.go.id
Sumber.com - Belakangan di kalangan wartawan beredar surat internal Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang menunjukan adanya kisruh internal di lembaga antirasuah itu. Dalam surat internal itu, puluhan penyidik KPK yang berasal dari Polri membuat surat terbuka berisikan protes terhadap pimpinan KPK terkait kebijakan pengangkatan penyelidik menjadi penyidik di lembaga anti-rasuah itu.
Sedikitnya 42 penyidik KPK dari Polri menandatangani surat yang dibuat bulan April 2019 tersebut.
Indonesia Police Watch (IPW) mendesak agar KPK menyelesaikan persoalan internal itu. Pasalnya, saat ini persoalan di tubuh KPK terus berkembang luas.
“Sebab konflik internal itu kian berkembang luas akibat Komisioner KPK tidak tegas dan membiarkan aksi politisasi terhadap lembaga anti rasuah itu serta membiarkan munculnya pihak pihak yang merasa ‘full power‘ di lembaga tersebut,” kata Presidium IPW Neta Pane kepada wartawan, ditulis Minggu (5/5/2019).
Pane mengatakan bahwa saat ini diisukan bahwa KPK terbelah dua yaitu kelompok polisi India dan Taliban, keduanya melakukan aksi cakar-cakaran namun Komisioner KPK tidak melakukan langkah preventif terhadap aksi tersebut.
"Apalagi saat ini muncul isu bahwa KPK terbelah menjadi dua, antara 'kelompok polisi India dan kelompok polisi Taliban'. Aksi cakar cakaran itu kian panas tatkala muncul petisi dan surat terbuka dari para penyidik KPK. Namun Komisioner KPK tak pernah menyikapi aksi cakar cakaran itu secara transparan," sambungnya.
Sebelumnya, sebagian pegawai KPK mengirimkan petisi kepada pimpinan lembaganya. Dalam petisi berjudul 'Hentikan segala bentuk upaya menghambat penanganan kasus' itu pegawai KPK mengeluhkan masalah di bidang penindakan, salah satunya kebocoran saat penyelidikan.
Kedeputian penindakan mengalami kebuntuan untuk mengurai dan mengembangkan perkara sampai ke level yang lebih tinggi, di antaranya soal kejahatan korporasi, dan tindak pencucian uang.