Ini Dia Bayi Terkecil di Dunia, Beratnya Sama dengan Sebuah Apel!

Ini Dia Bayi Terkecil di Dunia, Beratnya Sama dengan Sebuah Apel!

Untitled6

Ilustrasi via suara.com

 

Sumber.com - Saybie diyakini sebagai bayi terkecil di dunia yang lahir dengan berat 8,6 ons atau hanya sedikit lebih berat dari sebuah apel Golden Delicious yang beratnya kira-kira 7,5 ons.

 

Dilansir Washington Post, pada Selasa, 4 Juni 2019, Saybie lahir di Rumah Sakit Ibu dan Anak Sharp Mary Birch, di San Diego, Amerika Serikat. Paul Wozniak seorang neonatologis di rumah sakit tersebut mengatakan, bahkan sebelum bayi perempuan itu lahir, dokter tahu dia lahir akan kecil.

 

Saybie dilahirkan melalui operasi caesar darurat setelah mengabiskan hanya 23 minggu 3 hari dalam kandungan ibunya. Ibu Saybie diketahui menderita preeklampsia, yaitu suatu kondisi yang mengancam jiwa yang dapt memperlambat pertumbuhan bayi di dalam rahim.

 

"Saya berpikir, ya Tuhan, saya tidak percaya betapa kecilnya dia. Para dokter telah memperkirakan bahwa bayinya akan sekitar 400 gram, tetapi dia bahkan lebih kecil," kata Wozniak.

 

Menurut Tiniest Babies Registry, sebuah database yang dikelola oleh University of Iowa, Saybie memiliki berat tujuh gram kurang dari pemegang gelar sebelumnya, seorang bayi perempuan yang lahir di Jerman pada tahun 2015.

 

"Sebagai perbandingan, saat lahir dia (Saybie) kira-kira beratnya sama dengan apel besar atau kotak jus anak," Trisha Khaleghi, wakil presiden senior dan kepala eksekutif rumah sakit, mengatakan dalam konferensi pers.

 

Meskipun ukurannya kecil dan sejumlah komplikasi kesehatan yang berpotensi mematikan bagi "bayi prematur", atau bayi prematur yang lahir sebelum 28 minggu, Saybie hidup. Setelah hampir lima bulan di unit perawatan intensif neonatal, orang tua Saybie, yang ingin tetap anonim, membawa "bayi 5-pon sehat" mereka ke rumah awal bulan ini, kata rumah sakit.

 

Menurut Mayo Clinic, penderita preeklampsia dapat menyebabkan tekanan darah tinggi. Jika tidak dapat diobati, preeklampsia dapat menyebabkan komplikasi serius bahkan fatal untuk ibu dan bayi.

 

Secara nasional, tingkat kelangsungan hidup bayi yang lahir sekitar waktu yang sama dengan Saybie adalah sekitar 20 persen, kata Wozniak. Beberapa penelitian dari beberapa tahun terakhir melaporkan statistik yang sama suramnya.

 

Meskipun Saybie tampaknya telah menentang peluang untuk saat ini, Wozniak mengatakan bahwa hal itu dapat berubah seiring bertambahnya usia. Bayi prematur, terutama yang lahir sedini Saybie, dapat mengalami masalah penglihatan ringan, masalah motorik halus, keterlambatan bahasa atau ketidakmampuan belajar lainnya, yang tidak selalu muncul sampai bayi berusia sekolah, katanya.

 

Untuk beberapa tahun ke depan, Wozniak mengatakan Saybie akan melakukan kunjungan rutin ke Rumah Sakit Nemeth NICU Follow-Up Clinic, yang dimaksudkan untuk membantu meningkatkan pertumbuhan dan kesuksesan bayi prematur.

 

Meski demikian, kisah Saybie harus menginspirasi harapan di antara orang tua dan profesional medis, kata Wozniak.

 

Baca juga: Sah! WHO Tetapkan Kecanduan Game sebagai Gangguan Mental

 

Baca juga: Memaafkan dan Dampaknya Untuk Kesehatan