Dapat Perlakuan Rasisme, Pemain Muda Arsenal Ini Tinggalkan Lapangan Sambil Menangis

Dapat Perlakuan Rasisme, Pemain Muda Arsenal Ini Tinggalkan Lapangan Sambil Menangis

regular 16 9

Jordi Osei-Tutu tinggalkan lapangan sambil menangis via sportbuzzer.de

 

Sumber.com - Kamis (11/7) sebuah kejadian rasial kembali menimpa dan terjadi di dunia sepakbola, kali ini pesepakbola usia muda asal Arsenal yang mengalami hal tersebut. Pemain berusia 20 tahun bernama Jordi Osei-Tutu yang sedang dipinjamkan ke VfL Bochum baru saja melakoni pertandingan pertamanya bersama klub asal Jerman tersebut dengan melawan klub Swiss, St Gallen. 

 

Ketika pemain muda asal Inggris itu bermain, ia diduga mendapatkan perlakuan rasial dari pemain lawan. Laporan Sportbible mengatakan bahwa ucapan rasial tersebut terus dilancarkan pada Jordi selama pertandingan babak pertama berlangsung. Provokasi yang dilakukan oleh pemain lawan itu tentu saja telah merusak konsentrasi dari pemain junior milik Arsenal ini. 

 

Saat pertandingan babak pertama hanya tinggal menyisakkan waktu kurang lebih lima menit lagi, Jordi Osei-Tutu melakukan protes kepada sang pengadil lapangan dan mengatakan bahwa dirinya telah menerima perlakuan rasis dari pemain lawan di sepanjang berlangsungnya laga. Ia pun meminta kebijakan pada sang wasit untuk memberikan hukuman kepada pemain yang melakukan tindakan tak terpuji itu kepada dirinya. 

 

Akan tetapi, wasit memilih untuk tak menggubris permintaan yang dilayangkan oleh seorang Jordi. Penolakan tersebut memubat si pemain semakin memiliki rasa kesal dan membuatnya memutuskan untuk pergi meninggalkan lapangan sambil menangis. Rekan-rekan setim di VfL Bochum yang mengetahui bahwa Jordi menangis dan merasa sangat emosi mencoba untuk menenangkannya dan tak membiarkan dirinya meninggalkan lapangan. Tapi, Jordi terus berontak dan berhasil meloloskan diri dari kepungan rekan-rekan setimnya. 

 

 

Namun, tak lama kemudian sang pemain kembali memasukki lapangan setelah adanya bujukan dan rayuan yang dilakukan ofisial pelatih dan wasit. Jordi dilaporkan kembali bermain di babak kedua hingga pertandingan benar-benar berakhir. Berkaca pada kasus ini, kasus rasisme seharusnya tidak boleh terjadi lagi apalagi dalam dunia olahraga yang pada awalnya bertujuan untuk saling menyatukan serta menyandingkan seluruh atlet dari berbagai negara. Tidak ada tempat bagi rasisme di manapun dan kapanpun.

 

 

Sementara itu, pihak klub baik VfL Bochum dan Arsenal telah memberikan dukungan penuh dan semangat kepada Jordi. Mereka juga kembali mengutuk kasus rasisme yang terjadi di pertandingan tersebut.