Dua Planet Mirip Bumi Ditemukan, Bisa Ditinggali Manusia Gak Ya?

Dua Planet Mirip Bumi Ditemukan, Bisa Ditinggali Manusia Gak Ya?

Untitled60

Ilustrasi via liputan6.com

 

Sumber.com - Para ilmuwan telah menemukan dua planet mirip Bumi yang mengorbit di dekat salah satu bintang dari tata surya yang berjarak sekitar 12,5 tahun cahaya. Satu tahun cahaya adalah jarak yang ditempuh cahaya dalam satu tahun atau kira-kira 10 triliun kilometer.

 

Temuan yang dilaporkan dalam jurnal studi Astronomy and Astrophysics, sebagaimana dilansir Curiosity, Minggu, 14 Juli 2019, dua planet ini mengorbit pada induknya yang dikenal sebagai Bintang Teegarden, sebuah bintang kecil berwarna merah yang baru ditemukan pada tahun 2003.

 

Kedua planet yang disebut sebagai Teegarden b dan Teegarden c, mengorbit masing-masing selama 5 hari dan 11 hari. Meski terdengar kedua planet ini mengorbit super cepat, namun mereka harus tetap berada dekat dengan Bintang Teegarden untuk menjaga kehangatan dan mempertahankan air di permukaan planet tersebut.

 

Jika dibandingkan dengan planet-planet di tata surya, seperti Merkurius, planet terdekat dari Matahari saja membutuhkan 88 hari untuk mengorbit, sementara Bumi 365,5 hari.

 

bintang teegarden curiosity

Foto via curiosity.com

 

Dua planet seukuran Bumi ini, menurut ilmuwan, relatif berjarak dekat dalam skala astronomi dengan tata surya. Keduanya pun mengorbit pada bintang induknya pada zona layak huni, yakni area di sekitar bintang tempat air bisa saja ditemukan di seluruh planetnya.

 

"Ketika sebuah planet dekat dengan Bumi, lebih mudah untuk mempelajari karakteristiknya. Untuk sementara, studi terperinci tentang planet ini mungkin harus menunggu beberapa dekade yang akan datang untuk menunjukkan potensi menarik kepada kita lebih banyak," tutur imuwan menjelaskan.

 

Seperti diketahui, NASA meluncurkan Transiting Exoplanet Survey Satellite (TESS) tahun lalu untuk melakukan survei langit penuh untuk dunia yang layak huni. TESS pun dioptimalkan untuk menemukan dunia yang dekat dengan Bumi - bukan planet yang jauh.

 

Juga akan segera hadir adalah Teleskop Luar Angkasa James Webb milik NASA pada 2021, yang dapat Anda anggap sebagai penerus Hubble Space Telescope yang telah ada di orbit sejak tahun 1990. JWST memiliki jadwal pengamatan yang sibuk, tetapi salah satu hal yang dirancang untuk dilakukan adalah melihat di exoplanet yang ditemukan TESS dan teleskop lainnya.

 

Lalu ada European Extremely Large Telescope (E-ELT), sebuah observatorium berbasis darat yang sedang dibangun di Chili yang seharusnya mengumpulkan 13 kali lebih banyak cahaya daripada teleskop terbesar yang mengamati dalam panjang gelombang yang terlihat.

 

Situs web ini secara khusus menjanjikan bahwa E-ELT akan mencitrakan planet berbatu dan mengkarakterisasi atmosfernya. Anda dapat membayangkan bahwa para ilmuwan tidak sabar melihat teleskop ini mulai beroperasi sekitar tahun 2025.

 

Baca juga: Mengapa Mata Kamu Bengkak Setelah Menangis? Begini Penjelasannya

 

Baca juga: 5 Hewan dengan Periode Kehamilan Terlama, Ada yang Sampai 3 Tahun Lebih