Disebut Partai Kurang Santun, Elektabiltas PSI Cuma Nol Koma

Disebut Partai Kurang Santun, Elektabiltas PSI Cuma Nol Koma

Partai Solidaritas Indonesia 668x371 1

Foto: Suara Nasional

 

Sumber.com - Pengamat komunikasi politik dari Universitas Indonesia Ari Junaedi mengatakan bahwa Partai Solidaritas Indonesia (PSI) akan sulit lolos ke parlemen. Alasannya, hingga saat ini elektabilitas partai besutan Grace Natalie itu hanya mencapai nol koma.

 

Berdasarkan survei Litbang Kompas, elektabilitas PSI hanya 0,9 persen.

 

Ari mengatakan bahwa mandegnya elektabilitas PSI terjadi dikarenakan PSI kerap mendapatkan penolakan dari masyarakat akibat keputusan-keputusan yang kontroversial. Ari menyebut bahwa PSI kurang santun dalam berpolitik. 

 

"PSI kurang santun dalam berpolitik serta tidak bisa melepaskan diri dari gaya anak muda yang temperamental," ujar Ari, Kamis (21/3).

 

Lebih lanjut Ari mencontohkan beberapa kontroversi yang dilakukan PSI yang menuai polemik dari masyarakat, terutama umat muslim. Yang pertama adalah soal penolakan terhadap perda syariah, kemudian yang kedua soal penolakan poligami.

 

Dua kontroversi tersebut membuat PSI seolah menantang kaum mayoritas.

 

"Pernyataan perda syariah dan poligami yang masuk dalam ranah filosofis keagamaan sebaiknya tidak disentuh PSI di awal kampanye. Dengan cara seperti itu, PSI mengobarkan perang dengan kaum mayoritas," sambungnya. 

 

Selain itu, PSI juga kerap terlalu berani dalam melakukan kritik terhadap partai lama. Tak hanya partai yang tergabung dalam oposisi, PSI juga berani menyerang partai lain yang tergabung dalam koalisi Jokowi.

 

"Ini kan tidak, PSI membuka front pertempuran dengan partai-partai senior, tidak peduli yang ada di dalam koalisi atau tidak serta tidak menggarap intens pasar potensialnya," tegas Arie.

 

Diketahui, hasil survei terbaru Litbang Kompas tidak hanya menunjukkan PSI tidak lolos ambang batas parlemen (PT) 4 persen, tetapi juga mendapat resistensi atau penolakan tertinggi dari masyarakat. PSI memiliki elektabiltas 0,9 persen, resistensi masyarakat terhadap partai baru pimpinan Grace Natalie ini 5,6 persen.

 

Source : Republika