Ezra Ditolak Karena Pernah Bela Belanda U17, Charyl Chappuis Justru Tak Dipermasalahkan FIFA Meski Pernah Bawa Juara Swiss U17

Ezra Ditolak Karena Pernah Bela Belanda U17, Charyl Chappuis Justru Tak Dipermasalahkan FIFA Meski Pernah Bawa Juara Swiss U17

ezra walian siap yakinkan indra sjafri

Ezra Walian via breakingnews.co.id

 

Sumber.com - FIFA telah resmi melarang pemain naturalisasi asal Belanda, Ezra Walian untuk membela Tim Nasional Indonesia di berbagai level usia selamanya. Keputusan tersebut telah didukung oleh sebuah surat pernyataan resmi mereka yang dikirimkan ke Federasi Sepakbola Indonesia (PSSI). Dengan adanya keputusan tersebut rencana pelatih Indra Sjafri untuk memasukkan namanya di Kualifikasi Piala Asia U23 2020 pun tidak bisa terealisasi.

 

Tentu saja kasus mengenai Ezra Walian yang sudah dinyatakan tidak diperbolehkan lagi bermain untuk Timnas Indonesia karena sebelumnya sudah pernah membela Belanda U17 di kompetisi resmi (Piala Eropa U17 2014) menimbulkan polemik di kalangan pecinta sepakbola tanah air. 

 

 

Banyak para suporter Tim Nasional Indonesia menilai kalau keputusan yang telah diambil oleh FIFA tentu saja tidak adil. FIFA baru memberikan larangan tersebut ketika Ezra Walian sedang dibutuhkan oleh Timnas Indonesia U23 untuk mempertajam lini serang Timnas untuk menghadapi rangkaian pertandingan berat di Kualifikasi Piala Asia U23 2020. Padahal sebelumnya, pesepakbola berdarah Belanda ini telah bermain di FIFA Match Day kontra Myanmar serta tampil di SEA Games 2017 bersama Indonesia U23. 

 

Namun, lagi-lagi FIFA telah menjadikan Statuta mereka sebagai senjata andalan untuk menepis segala komentar serta kritik yang saat ini tengah disuarakan oleh sebagian besar masyarakat penggemar sepakbola tanah air serta Federasi Sepakbola Indonesia (PSSI). 

 

 

Merujuk pada Statuta pasal 5 ayat 2, FIFA memang melaran bagi siapapun pemain yang sebelumnya pernah membela sebuah negara di kompetisi resmi, maka pemain itu tidak lagi diperbolehkan bermain untuk asosiasi atau negara lain di pertandingan resmi internasional. Setelah menerima surat balasan dari FIFA, PSSI pun saat ini telah menyatakan legowo atas keputusan yang telah diambil FIFA dengan melarang Ezra Walian untuk membela Timnas Indonesia.

 

Ezra Walian yang memiliki darah Manado memang memiliki rekam jejak pernah bermain untuk Tim Nasional Belanda U17 di Kualifikasi Piala Eropa U-17 2014 di Georgia pada Oktober 2013. Sang pemain juga berhasil menyumbang lima gol ketika Belanda sukes menaklukkan San Marino dengan skor 12-0. Namun fakta tersebut sebenarnya tidak bisa dijadikan patokan bagi FIFA untuk melarang Ezra Walian membela Timnas Indonesia.

 

Bukankan aturan FIFA menyatakan kalau seorang pemain dilarang berganti asosiasi atau membela negara lain jika dia pernah bermain atau membela sebuah negara atau asosiasi di level senior bukan junior. Kalau Ezra ditolak karena pernah membela Timnas Belanda U17, lalu bagaimana dengan nasib Charyl Chappuis, pemain naturalisasi Thailand asal Swiss yang hingga saat ini masih diperbolehkan bermain untuk Timnas Thailand bahkan hingga kompetisi level A di Timnas senior.

 

 

Menurut situs Transfermarkt, Charyl Chappuis, pemain Swiss berdarah Thailand ini pernah menjadi bagian dari skuat Swiss U17 yang berhasil menjuarai Piala Dunia U17 di tahun 2009 silam. Turnamen itu merupakan pertandingan resmi FIFA di level tertinggi. Akan tetapi, FIFA hingga detik ini tak pernah melarang Chappuis untuk menjadi bagian skuat Thailand. Bahkan, Chappuis turut jadi bagian ketika Thailand menjuarai Piala AFF di tahun 2014 serta 2016. 

 

Dengan adanya perbandingan dari dua kasus serupa namun dengan perlakuan yang berbeda, apakah ini merupakan sebuah konspirasi FIFA untuk Federasi Sepakbola Indonesia? Atau Vietnam turut berperan dalam keputusan AFC serta FIFA untuk melarang Ezra tampil bersama Indonesia U23? 

 

Satu hal yang pasti, hingga berita ini diturunkan, PSSI masih juga belum memberikan tanggapan kembali kepada FIFA terkait masalah Ezra Walian. Dari informasi yang sumber.com himpun, Federasi Sepakbola Indonesia yang saat ini diketauai Plt Gusti Randa hanya menyatakan bahwa mereka legowo dan menghormati keputusan dari FIFA.