Moms, Ini Manfaat Mengajak Bayi Bicara Sejak Dalam Kandungan
Foto: Tribunnews
Sumber.com - Mengajak bayi mengobrol tidak harus menunggu dia lahir. Komunikasi dengan bayi bisa dilakukan bahkan pada saat dia berada dalam janin. pesialis kandungan dari Boston University, Massachusetts, AS, Dr. David B. Chamberlain, bahkan menyarankan orangtua untuk mengajak janin berkomunikasi sejak dalam kandungan.
Ajakan ini didukung oleh Dr. Thomas R. Verny, ahli perkembangan anak, yang menyatakan bahwa dampak lingkungan prenatal berhubungan erat dengan perkembangan anak kelak. Riset lainnya, yaitu milik Dr. David B. Chamberlain, spesialis kandungan dari Boston University, Massachusetts, AS, menyatakan bahwa janin yang diajak ‘belajar’ oleh orangtuanya sejak di dalam rahim, akan menunjukkan kemampuan kecerdasan ganda pada usia sekolah.
Mengajak janin belajar sangat sederhana dan tak membutuhkan metoda atau alat-alat canggih. Dengan mengajaknya berkomunikasi saja, kamu sudah mengajarkan banyak hal. Lalu, kapan saat yang tepat? Sejak usia 16 minggu, janin mulai mendengar bunyi detak jantung Anda hingga suara perut ibu yang keroncongan.
Di usia 25 minggu, janin mulai mendengar suara dari luar kandungan. Indera pendengaran janin sudah mulai berkembang dan berfungsi karena proses pembentukan daun telinga sudah cukup sempurna. Janin dibantu juga oleh cairan ketuban, sebagai sarana penghantar gelombang suara yang baik.
Orangtua yang rajin mengajak janin bicara setiap hari akan menghasilkan bayi yang mampu membedakan bahasa ibu dan bahasa asing sejak ia lahir, demikian menurut Patricia K. Kuhl, PhD, ahli perkembangan anak di Seattle, Amerika Serikat. Bahkan sejak di dalam kandungan, janin bisa lebih cepat merespon suara ibu dan ayahnya ketimbang suara orang lain yang baru mengajaknya ngobrol.
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh peneliti di Harvard Medical School menjelaskan mengapa bayi bisa mengenali beberapa elemen bahasa ketika mereka sudah lahir di dunia. Peneliti kemudian mengetahui bahwa suara ibu yang didengar bayi saat dalam kandungan mempengaruhi perkembangan bagian otak mereka yang berkaitan dengan kemampuan berbahasa.
Penelitian dilakukan pada 40 bayi yang dibagi menjadi dua kelompok. Kelompok pertama diperdengarkan suara ibunya sementara yang lain hanya suara rutinitas di rumah sakit. Hasilnya, peneliti menemukan bahwa bayi mengetahui dan mengenali suara ibunya. Selain itu, bayi yang sering mendengar suara ibunya sejak dalam kandungan memiliki otak lebih besar pada bagian yang berkaitan dengan kemampuan mendengar dan berbahasa.
Beberapa ahli sudah merekomendasikan para ibu agar mengajak bicara bayi mereka sejak dalam kandungan untuk membantu pembentukan dan pengembangan otak yang berfungsi mengatur pendengaran dan bahasa. Saat ini peneliti melanjutkan penelitian untuk mengetahui apakah suara ibu bisa digunakan untuk membantu perkembangan otak bayi yang terlahir prematur.
Nah, Moms, sudahkan berbicara dengan bayi di dalam kandunganmu itu? Apa reaksinya? Nendangkah?