Fahri Hamzah Curiga Ada 'Yang Tak Beres' Dibalik Kematian Petugas KPPS

Fahri Hamzah Curiga Ada 'Yang Tak Beres' Dibalik Kematian Petugas KPPS

antarafoto tanggapan fahri hamzah terkait novanto 161117 pus 4 6043 ratio 16x9

Foto: Tirto

 

Sumber.com - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Fahri Hamzah menerima kedatangan sejumlah dokter yang terbanung dalam Advokat Senopati 08. Para dokter tersebut hadir menemui Fahri di Lantai 4 Gedung Nusantara III DPR RI, di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (6/5/2019).

 

Fahri mengatakan bahwa para dokter yang datang memiliki keahlian di bidang medis. Dia menyebut bahwa dokter-dokter tersebut curiga ada yang tak beres dibalik maraknya petugas KPPS yang meninggal dunia sejak Pemilu 2019 digelar. Fahri pun mendesak agar pemerintah berani terbuka untuk mengungkap alasan dibalik kematian tersebut. 

 

“Dan saya tadi tertarik karena dokter-dokter dari berbagai keahlian yang tadi hadir mengungkap soal penyebab kematian yang dialami para pertugas KPPS itu, dan saya kira sebaiknya pemerintah terbuka dengan apa yang terjadi,” ujarnya.

 

Fahri menyebut bahwa masalah ini tidak bisa dibiarkan karena akan memicu spekulasi. Dia pun menyebut bahwa pemerintah seolah menutupi kasus kematian tersebut. 

 

"Jangan dibiarkan ini jadi apa namanya spekulasi. Sebaiknya terbuka, jangan ditutup-tutupi lah masa ada nyawa begitu banyak hilang terus kita diam saja, kita ini jangan ‘dibego-begoin’ kayak begitu dong. Pasti ada sesuatu yang karena itu perlu dicek secara medis tinggal kita bisa melihat gambar besar seperti apa kita terima,” sambungnya. 

 

Karena itu, Fahri menyarankan kepada delegasi Advokasi Senopati 08 agar melakukan investigasi di keluarga korban dengan cara mewawancarainya soal bagaimana orang ini bisa meninggal. Sehingga dari situ bisa menjadi bahan bagi DPR khususnya untuk menemukan ini ada modus apa pada kematian tersebut.



“Nanti saya mengusulkan, karena mulai hari Rabu nanti masa sidang pertama dimulai, Komisi II sebaiknya membentuk tim investigasi, khususnya kepada yang meninggal dalam Pemilu lalu, bukan soal kecurangan dan lain-lainnya,” ujar inisiator Gerakan Arah Baru Indonesia (GARBI) itu.

 

Jumlah petugas penyelenggara Pemilu 2019 yang meninggal dunia terus bertambah. Data sementara secara keseluruhan petugas yang tewas mencapai 554 orang, baik dari pihak Komisi Pemilihan Umum (KPU), Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) maupun personel Polri.