Hati-Hati, Patah Hati Bisa Bikin Otakmu Jadi Seperti Ini!
Ilustrasi via Tribunnews
Sumber.com – Siapapun tak ingin merasakan perasaan sedih dan terluka karena patah hati. Kehilangan seseorang yang disayangi bukanlah perkara mudah, rasa sakit di hati bisa muncul kapan saja.
Tak hanya melukai perasaan, patah hati juga nyatanya berdampak pada kondisi fisik dan psikologis seseorang. Meski secara fisik tak terlihat jika kamu mengalami kesakitan, tapi menurut penelitian, rasa sakit hati yang mendalam juga berpengaruh besar terhadap otakmu.
Dikutip dari Fimela, sebuah penelitian yang diterbitkan European Heart Journal menemukan adanya ‘sindrom patah hati’ yang dapat diartikan sebagai munculnya stres emosional parah sehingga memengaruhi otak dan akhirnya berdampak besar terhadap tubuh seseorang.
Sindrom patah hati disebut juga Takotsubo syndrome (TTS), yaitu kondisi di mana otot-otot jantung tiba-tiba melemah, yang diikuti dengan gejala rasa sakit di dada dan sulit bernapas. Hal ini biasanya terjadi setelah adanya stres emosional yang parah seperti mengalami patah hati.
Penelitian yang dilakukan Christian Templin, profesor kardiologi dari University Hospital Zurich ini mengungkapkan bahwa orang yang mengalami TTS ternyata juga mengalami reaksi fisik terhadap stres emosional, yaitu munculnya gangguan komunikasi antara area-area di dalam otak.
“Orang yang mengalami patah hati menunjukkan kacaunya kinerja otak dalam mengendalikan emosi sekaligus memberi reaksi otomatis pada tubuh. Pada akhirnya ia sulit memproses informasi yang diperolehnya dari luar dan sulit mengomunikasikan apa yang ada di dalam pikirannya secara wajar,” ujarnya.
Ternyata, bukan hanya perasaan yang terluka, efek patah hati pun mengubah kinerja otakmu, Kawan Sumber. Tak heran jika ada sebagian orang atau termasuk kamu yang kadang tak jadi seperti dirimu sendiri saat merasakan patah hati.
Baca juga: Olahraga Saat Puasa Sebaiknya Sebelum atau Setelah Berbuka?
Baca juga: Duh, Buka Puasa Masih dengan Gorengan? Coba 5 Jajanan Sehat ini, Yuk!