Diberi Metode Latihan Keras Oleh Pelatih Baru, Seperti Ini Komentar Fitriani

Diberi Metode Latihan Keras Oleh Pelatih Baru, Seperti Ini Komentar Fitriani

066324200 1547392850 Fitriani 2

Fitriani saat menjadi juara Thailand Masters 2019 via bola.com

 

Sumber.com - PBSI selaku induk bulutangkis Indonesia sengaja mendatangkan Rionny Mainaky yang diplot sebagai pelatih kepala tunggal putri dimaksudkan untuk menaikkan prestasi bulutangkis Indonesia dari sektor tunggal putri yang sejauh ini dirasa cukup tertinggal jauh atas negara-negara pesaing.

 

Mantan pelatih Timnas bulutangkis Jepang ini ternyata telah menerapkan berbagai perubahan metode latihan terhadap anak didiknya. Salah satu metode baru yang diadopsi coach Rionny yakni perihal latihan tambahan bagi anak latihnya selepas menjalani laga disuatu turnamen.

 

 

Metode yang diimplementasikan Rionny ini diadopsi sang pelatih sejak melatih Timnas Bulutangkis Jepang sejak 2010 silam dan langsung diterapkannya sejak awal mendampingi Fitriani dan kolega di Malaysia Open 2019. Di metode latihan ini, pemain yang memainkan laga kurang dari setengah jam, terlepas dari hasil menang atau kalah dalam harus menjalani latihan tambahan berdurasi sekitar satu jam.

 

Fitriani salah satu pemain tunggal putri andalan Indonesia ini pun telah angkat bicara terkait metode latihan keras yang dilakukan oleh pelatihnya. Ia mengaku sempat heran dengan metode latihan dari coach Rionny di awal-awal. Namun pada akhirnya, ia mengaku telah terbiasa dengan cara latihan yang diterapkan oleh sang pelatih.

 

"Itu mungkin kebiasaan coach Rionny di Jepang. Saat saya kalah dari Sung Ji Hyun (Korea Selatan), dia bilang kamu cuma main sekitar 30 menit, langsung latihan lagi ya di belakang satu jam," ujar Fitriani seperti dikutip Suara.com.

 

"Efeknya mungkin pengap ya, tapi setelah itu kondisi tubuh bisa langsung balik lagi," lanjutnya.

 

"Coach Rionny bilang kita memang harus biasakan seperti di Jepang. Kalau main kurang dari 30 menit, mau menang atau kalah harus latihan lagi."

 

"Kalau main di atas 40 menit sampai satu jam sih tidak (disuruh latihan tambahan). Kalau kurang, harus latihan lagi. Itu untuk evaluasi agar besoknya bisa lebih baik," tutup pebulutangkis yang baru menginjak usia 20 tahun.

 

Metode yang diadopsi oleh coach Rionny ini diyakini dapat meningkatkan kondisi fisik, metode latihan yang diterapkan Rionny disebut Fitriani juga turut memperhatikan aspek teknik. Kendati demikian, sektor tunggal putri Indonesia masih belum juga menunjukkan kemajuan yang cukup pesat dari sejumlah turnamen internasional yang telah dijalani.