Momentum Ketika SBY Pimpin Upacara Pemakaman Bule, Suami Megawati
Foto: Poskotanews
Sumber.com - Dibalik duka karena meninggalnya Ani Yudhoyono ternyata tersimpan cerita menyejukkan. Pada upacara pemakaman istri mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono itu terlihat Megawati Soekarnoputri hadir, padahal selama ini antara SBY dan Mega diketahui memiliki hubungan yang renggang.
Megawati hadir pada pukul 13.35 WIB dengan didampingi Puan Maharani dan politikus PDI Perjuangan, Pramono Anung. Ketua umum PDI Perjuangan itu datang mengenakan blus warna hitam, begitu juga dengan putrinya mengenakan pakaian hitam.
Megawati bersama para tokoh lain yang hadir di pemakaman seperti mantan presiden BJ Habibie dan mantan wapres Boediono langsung menyalami mantan presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang sangat berduka atas kepergian sang istri tercinta, saat tiba di lokasi pemakaman.
Momentum jabatan tangan antara Megawati dan SBY menjadi sangat penting mengingat kedua tokoh bangsa ini sudah lama tidak bertemu. Tampak, Megawati mengatakan sesuatu kepada SBY yang selama empat bulan lebih menemani Bu Ani perawatan di Singapura. SBY pun mengangguk saat Megawati mengatakan beberapa kata itu.
Saat duduk pun, kursi antara SBY dan Megawati ada istri Presiden Jokowi, Iriana Jokowi, yang menandakan simbol kesejukan di tengah situasi politik yang masih panas ini.
Pertemuan SBY dan Megawati sebelum Ahad (2/6/2019) ini terjadi pada Juni 2013 ketika prosesi pemakaman Taufiq Kiemas, suami Megawati, di TMP Kalibata. Diketahui Taufik adalah sosok yang dikenal dengan julukan 'Bule' karena perawakannya yang tinggi dan berkulit putih.
Pada saat pemakaman Bule, SBY sendiri yang memimpin upacara. Peti jenazah Taufiq Kemas berbalut Bendera Merah Putih, diantar Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menuju tempat pemakaman. Nampak pula sejumlah keluarga dan politisi serta pejabat Polri serta TNI yang ikut mengiring jenazah.
Sesampainya di samping liang lahat, prosesi pemakaman kenegaraan dilaksanakan. Presiden SBY menjadi inspektur upacara.
"Saya, Presiden Republik Indonesia, atas nama negara, mempersembahkan ke persada ibu pertiwi, jiwa, raga, dan jasa almarhum H. Dr. Taufiq Kiemas. Semoga jalan bakti yang ditempuh menjadi teladan dan arwahnya diterima Tuhan yang Maha Esa," katanya, Minggu (9/6/2013).
Seperti halnya pada peristiwa tahun 2013 lalu, kali ini giliran Mega yang turut hadir dalam pemakaman Ani SBY.
Ketidakharmonisan hubungan antara Megawati dan SBY selama ini dinilai terjadi sejak majunya SBY sebagai capres pada 2004. Saat itu, SBY menjabat sebagai Menko Polhukam di bawah Presiden Megawati. SBY pun bertarung dengan Megawati pada Pilpres 2004 yang dimenangkan pasangan SBY-Jusuf Kalla.
Dalam beberapa kesempatan, SBY dan Mega kerap berjumpa namun tidak bertegur sapa.