Temuan Terbaru, Ada Obat Kanker Kepala dan Leher yang Bantu Pasien Hidup Lebih Lama
Ilustrasi via klikdokter
Sumber.com - Imunoterapi dapat membantu pasien kanker kepala dan leher untuk hidup lebih lama. Penelitian baru menunjukkan bahwa obat Pembrolizumb yang digunakan dalam kombinasi dengan kemoterapi platinum, ditemukan untuk memperpanjang kelangsungan hidup.
Temuan penelitian yang dilakukan oleh Institute of Cancer Research and Royal Marsden di London menunjukkan bahwa imunoterapi adalah pengobatan lini pertama yang lebih baik bagi mereka yang menderita penyakit lanjut.
"Imunoterapi telah merevolusi cara pandang bagi pasien dengan melanoma dan menunjukkan harapan besar pada jenis kanker lainnya juga. Berdasarkan hasil uji klinis baru, pembrolizumb akan melakukan hal yang sama untuk orang yang didiagnosis dengan kanker kepala dan leher," kata Kepala Eksekutif Institute of Cancer Research and Royal Marsden di London, Paul Workman, dilansir Guardian, Selasa, 4 Juni 2019.
Dia mengatakan, pemberian pembrolizumb obat imunoterapi ini telah dilakukan terhadap 882 pasien kanker kepala dan leher stadium lanjut. Dengan rincian diberikan obat imunoterapi diberikan kepada 301 pasien, 281 dirawat dengan imunoterapi dan kemoterapi dan 300 pasien menerima kemoterapi.
"Mereka yang memiliki penanda kekebalan tingkat tinggi PD-L1, yang menerima kombinasi imunoterapi dan kemoterapi hidup rata-rata 14,7 bulan. Ini lebih lama dibandingkan rata-rata hidup hanya 11 bulan bagi mereka yang diberi kemoterapi saja," kata Workman.
Hasilnya juga menunjukkan bahwa 33 persen pasien dengan penanda kekebalan tingkat tinggi yang menerima pengobatan kombinasi masih hidup setelah tiga tahun, dibandingkan hanya 8% dari mereka yang menerima kemoterapi. Pasien dengan tingkat PD-L1 yang lebih rendah juga diuntungkan, hidup rata-rata 13,6 bulan, dibandingkan dengan 10,4 bulan untuk mereka yang hanya menjalani kemoterapi.
Sementara pasien yang menerima pembrolizumb dalam kelompok ini hidup rata-rata 18,1 bulan lebih lama daripada mereka yang hanya menjalani kemoterapi.
Perang baru melawan kanker bertujuan untuk kelangsungan hidup jangka panjang, bukan penyembuhan, katanya. Kanker kepala dan leher relatif jarang terjadi, namun sekitar 12.000 kasus didiagnosis setiap tahunnya menurut National Health Security.
Baca juga: Selamat Hari Raya Idul Fitri, Mengucapkannya Dalam Berbagai Bahasa Dunia
Baca juga: Suka Mencuri? Secara Ilmiah Ini Penyebab Seseorang Jadi Kleptomania