Grafik Terlalu Canggih Membuat Film Live-Action "The Lion King" Kurang Diminati Fans, Kok Bisa?

Grafik Terlalu Canggih Membuat Film Live-Action "The Lion King" Kurang Diminati Fans, Kok Bisa?

lion

Film live-action The Lion King tidak bisa menyampaikan emosi seperti yang dilakukan film aslinya via Disney Australia

 

Sumber.com - Film live-action The Lion King adalah salah satu film yang ditunggu-tunggu oleh banyak moviegoers. Orang-orang penasaran dan antusias untuk melihat kisah Simba dihidupkan kembali lewat tampilan yang lebih canggih dan modern. Karena itu sejak pertama kali diumumkan film ini memiliki hype yang cukup besar.

 

Namun grafik canggih itu ternyata menjadi bumerang bagi film tersebut. Berdasarkan review yang ditulis oleh orang-orang yang sudah menonton screening dari film tersebut The Lion King kehilangan sesuatu yang dimiliki oleh film aslinya, dan salah satu penyebabnya adalah grafik yang mutakhir tersebut.

 

 

Embargo terhadap review film The Lion King akhirnya dicabut hari ini, dan media sosial seketika dibanjiri oleh ratusan review dari film live-action terbaru Disney itu. Dilansir dari Screenrant, The Lion King hanya meraih skor 58% dari 87 review di situs Rotten Tomatoes. Banyak kritik yang memuji grafik dari film tersebut, namun mereka menyayangkan live-action The Lion King tidak memiliki "feel" seperti film aslinya.

 

 

"Semua visual effect yang ada di dunia ini tetap tidak bisa menggantikan keajaiban yang diciptakan oleh para cast dan kru dari film The Lion King 1994" - Scott Menzel, dikutip dari Rotten Tomatoes.

 

Tentunya hasil ini sedikit mengejutkan, terutama mengingat hype yang dimiliki oleh film ini sejak pertama kali diumumkan. Bahkan trailer dari film The Lion King berhasil memecahkan rekor video Disney dengan viewership terbanyak dalam kurun waktu 24 jam.

 

Dalam promonya film live-action The Lion King memang terlihat menjual tampilan grafik yang dimiliki oleh film ini, dan hal itu memang tidak bisa dipungkiri. Namun hewan-hewan dengan tampilan realistis tersebut tidak bisa menyampaikan "feel" dan emosi seperti yang dilakukan oleh film animasinya.

 

 

Kisah yang emosional dan menyentuh adalah salah satu faktor utama yang menjadikan The Lion King 1994 sebagai salah satu film terbaik sepanjang masa. Karena itu gagal untuk menyampaikan kembali perasaan dan emosi tersebut kendati tampilan grafik yang modern menjadi kelemahan fatal yang membuat film live-action The Lion King terancam gagal di box office.

 

Bagaimana menurut pendapat Kawan Sumber? Apa kalian lebih suka The Lion King yang original atau remake live-actionnya?