TGPF Polri Cium Aroma Politik Dalam Kasus Novel Baswedan
Foto: Tirto
Sumber.com - Sejak 6 bulan silam Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) bentukan Polri sudah bekerja untuk mengungkap kasus penyiraman air keras pada Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan. TGPF pun akan membeberkan fakta hasil penyelidikan, paling telat pekan depan.
Anggota TGPF, Hendardi, menduga kasus ini bermotif politik.
"Bagaimana hasilnya itu nanti minggu depan akan kami sampaikan, tapi yang kedua juga kami mencari tentu saja ini bukan perkara biasa, jadi pasti bukan perkara pembunuhan biasa di pinggir jalan atau apa. Tapi ini perkara yang melibatkan, saya kira orang yang juga bisa kita kategorikan sebagai ada latar belakang politik," kata Hendardi di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Selasa (9/7/2019).
Hendardi mengatakan bahwa pihaknya tidak berbicara soal individu. Fakta tersebut nantinya akan disajikan bahwa ada beberapa pihak yang mungkin terlibat.
"Motif saya bilang, bukan orang ya, motif politik. Motif akan kami sajikan. Motif itu bisa tidak cuma satu, bisa beberapa yang kami sampaikan. Kami nggak omong orang," sambung dia.
Dia menjelaskan bahwa pada dasarnya Novel adalah orang KPK, sehingga memiliki latar belakang politik. Dia pun menegaskan bahwa kasus ini merupakan high profile karena banyak pihak yang mendesak agar kasus diselesaikan.
"(Maksudnya) Novel itu kan orang KPK, ini bisa dilihat ada latar belakang politik. Selama ini dari awal perkara ini kan sudah dilempar terus persoalan untuk Polri harus mengungkap, itu kan artinya kasus ini high profile," tegasnya.
Diketahui, hasil temuan TGPF saat ini tengah berada di Kapolri Tito Karnavian. Laporan saat ini tengah dipelajari dan akan segera disampaikan ke publik melalui konpres.