21 Juni: Soekarno Wafat, Jokowi Lahir
Foto: Istimewa
Sumber.com - Tanggal 21 Juni merupakan tanggal bersejarah untuk Bangsa Indonesia. Pada tanggal tersebut Presiden Pertama RI Ir. Soekarno (Bung Karno) wafat. Tepatnya pada 21 Juni 1970. Di tanggal yang sama, Presiden Republik Indonesia saat ini, Joko Widodo. Jokowi lahir 21 Juni 1961.
Jokowi dilahirkan di Surakarta, Jawa Tengah, dari pasangan Noto Mihardjo dan Sujiatmi Notomiharjo. Artinya, Soekarno wafat pada 21 Juni 1970, sembilan tahun setelah Jokowi dilahirkan.
Seokarno dan Jokowi memiliki kesamaan. Selain sama-sama pernah menjabat sebagai orang nomor 1 di Indonesia, keduanya juga disebut sebagai pemimpin yang memperjuangkan rakyat kecil. Keduanya juga hidup dalam kesederhanaan. Soekarno adalah sosok yang enggan memperkaya diri meskipun dia adalah seorang presiden.
Demikian juga Jokowi. Dikisahkan ibunya dalam buku: Saya Sujiatmi Ibunda Jokowi; Kisah Perempuan Pengajar Kesederhanaan (2014) bahwa Jokowi batal membuat SPBU karena uangnya dipakai untuk membantu suksesi Pilkada pertamanya di Solo, 2005. Pada Pilkada Solo 2005 yang merupakan fase awal Jokowi masuk dunia politik, memang harus mengeluarkan uang pribadinya untuk ikut menambah sumbangan donatur.
Tapi, pada pilkada selanjutnya Jokowi selalu dibiayai oleh rakyat. Itu karena Jokowi sudah terbukti ketulusan dan karyanya, maka rakyat tak lagi ragu berkorban untuk kemenangannya.
Bung Karno menekankan kepada keluarga untuk tidak hidup melebihi rakyat Indonesia pada umumnya. Ia meminta keluarganya menjauhi kemewahan. Hal tersebut pulalah yang dilakukan Jokowi. Meskipun Jokowi memiliki uang halal dari kesuksesan bisnis mebelnya, tapi atas nama prinsip “derita rakyat adalah derita pemimpin”, maka Jokowi mengharamkan keluarganya hidup mewah. Bahkan Ibu Iriana pernah diminta mengganti pakaiannya oleh Jokowi karena dianggap terlalu mewah.
Keduanya juga adalah sosok yang mencintai budaya. Sejak kecil, Soekarno sangat menyukai cerita wayang. Bahkan ia hafal banyak cerita wayang. Saat masih bersekolah di Surabaya, Soekarno rela begadang kalau ada pertunjukan wayang semalam suntuk. Dalam film Jokowi, juga diperlihatkan bagaimana Jokowi kecil dididik oleh kakeknya dengan menggunakan kisah pewayangan.
Jokowi sangat betah bersama kakeknya bermain wayang.