Gas Tawa Diuji Coba Atasi Depresi Berat, Amankah Bagi Kesehatan?

Gas Tawa Diuji Coba Atasi Depresi Berat, Amankah Bagi Kesehatan?

Untitled37

Ilustrasi via hellosehat.com

 

Sumber.com - Sekelompok peneliti di Rumah Sakit The Alfred Melbourne, Australia percaya bahwa dinitrogen monoksida, yang biasa dikenal sebagai gas tawa mungkin digunakan sebagai obat untuk mengobati depresi parah.

 

Beberapa sukarelawan yang turut dalam uji coba medis itu diberi beberapa dosis untuk menghirup gas tawa dalam kondisi terkontrol. Dengan harapan, obat ini dapat mempengaruhi jalur saraf lebih efektif dibanding obat depresi biasa.

 

"Seorang pasien dapat secara efektif masuk dan duduk di kursi dan bersantai mendengarkan musik yang bagus dan menghirup gas. Mereka akan mulai merasa, mungkin sedikit pusing dan sedikit lebih baik terutama soal suasana hati mereka dengan segera," kata Associate Professor Paul Myles, yang memimpin penelitian di rumah sakit The Alfred, dilansir SMH, Kamis, 13 Juni 2019.

 

Dia mengungkapkan, menggunakan terapi psikedelik untuk mengobati depresi merupakan tren yang muncul karena studi klinis menunjukkan bahwa hal itu dapat bermanfaat ketimbang bahan obat kimia otak konvensional lainnya.

 

"Alasan mengapa kami berpikir gas tertawa mungkin sangat efektif adalah karena ia bekerja melalui jalur yang sangat berbeda di otak dibanding semua obat antidepresan normal," ujar Paul.

 

Menurut dia, berbagai obat antidepresi yang digunakan dalam 50 tahun terakhir beredar di tubuh melalui jalur serotoni. Sementara gas tertawa bekerja melalui jalur berbeda, yang disebut jalur NMDA.

 

"Tidak seperti antidepresan tradisional, yang meningkatkan kadar serotonin, jalur NMDA menargetkan sel-sel saraf di otak yang terkait dengan rangsangan," ucapnya.

 

Paul mengatakan, penelitiannya mengikuti studi percontohan yang dilakukan University of Washington pada 2014 silam. Dalam penelitian itu, dua pertiga peserta dengan depresi berat diobati dinitrogen monoksida dan mengalami pengurangan gejala depresi yang signifikan.

 

Setelah dihirup, dalam waktu 10 menit gas tawa akan hilang dari aliran darah di tubuh. Paul mengatakan, indikasi awal menunjukkan manfaat dari dinitrogen monoksida sebagai antidepresan dapat bertahan selama seminggu.

 

"Kami memiliki orang-orang dengan depresi berat yang benar-benar dapat menghadapi risiko bunuh diri yang serius. Dalam beberapa hari atau minggu pengobatan mereka dapat bekerja, kami pikir ini bahkan bisa menjadi solusi yang bagus untuk menjembatani kesenjangan itu," katanya.

 

"Jika kita dapat menunjukkan manfaat pada orang dengan depresi berat itu berarti kita sudah mendapatkan obat yang sangat aman, tersedia secara luas dan murah yang dapat dilakukan di mana saja di dunia, termasuk negara-negara miskin dan daerah terpencil dan pedesaan." sambungnya.

 

Jika Anda tertarik untuk menjadi bagian dari penelitian ini, Anda dapat menghubungi Monash Alfred Psychiatry Research Center 9076 6564. Semua peserta harus memiliki riwayat depresi klinis dan saat ini sedang dalam pengobatan, berusia di atas 18 tahun, dan tidak ingin bunuh diri.

 

Baca juga: Hati-hati! Instagram Jadi Media Sosial Paling Buruk Buat Mental Kamu

 

Baca juga: Masih Nggak Percaya Junk Food Picu Alergi? Ini Buktinya