Anak Dilarang Membawa Ponsel ke Sekolah, Efektifkah Moms?
Ilustrasi via gulalives.co
Sumber.com – Saat ini penggunaan gadget berupa ponsel pada anak memicu kontroversi, ada yang pro dan tak sedikit kontra hal itu. Apalagi kini, tak sedikit pihak sekolah yang melarang anak didiknya membawa ponsel karena dinilai menganggu efektivitas belajar anak di sekolah yang akhirnya membuat anak menjadi malas belajar.
Namun, benarkah melarang anak membawa ponsel ke sekolah efektif dalam proses belajar-mengajar atau justru tidak ada pengaruhnya sama sekali?
Dilansir dari WomanTalk, profesor ilmu psikologi dari University of California Irvine, Candice Odgers mengatakan bahwa pelarangan membawa ponsel sudah terbukti kontroversial, baik di kalangan guru maupun orang tua murid. Bahkan, aturan ini justru banyak ditentang para orang tua.
"Mereka khawatir akan pengaruh ponsel pada anak, tetapi mereka juga tidak ingin kesulitan menghubungi si kecil. Banyak pula sekolah yang menggunakan ponsel di kelas sebagai medium pembelajaran," ungkap Odgers dalam ajang Global Education and Skills Forum di Dubai pertengahan April lalu.
Dikutip dari Sydney Morning Herald, Odgers mengatakan bahwa multitasking menjadi kemampuan yang sangat diperlukan di abad 21. Jika kita melarang anak membawa ponsel ke sekolah, mereka akan kesulitan dalam multitasking saat masuk kuliah nanti.
Baca juga: Mengapa Makanan Agak Gosong Disukai Sebagian Orang?
Alih-alih melarang anak membawa ponsel, sebaiknya guru dan orang tua mencari cara lain dalam memanfaatkan pengaruh positif ponsel terhadap aktivitas si kecil sehari-hari.
"Banyak hal yang dapat dipelajari secara offline yang juga bisa didapat di online, contohnya cara membangun komunikasi dan kemampuan bersosialisasi," tuturnya.
Berbeda dari kekhawatiran para orang tua yang menganggap gadget dapat berdampak buruk bagi mental anak, Odgers justru mengaku riset ilmiah tidak menyebutkan adanya pengaruh negatif ponsel terhadap kesehatan mental anak. Termasuk juga ketergantungan atau membuat anak sulit berkonsentrasi.
"Menarik jika kita melihat banyak orang mengaku ketergantungan ponsel, tetapi hal ini tidak sesuai dengan konteks ketergantungan yang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari. Seringkali kekhawatiran seputar dampak ketergantungan ini mengalihkan perhatian kita terhadap masalah lain yang lebih besar, yakni keamanan data dan privasi di dunia maya,” ujarnya.
Baca juga: Ternyata, Kacang Adalah Salah Satu Bahan Pembuat Bom Lho!