Beberapa Alasan yang Akan Buat FIFA Berikan Jatah Tuan Rumah Piala Dunia 2034 Kepada Negara ASEAN

Beberapa Alasan yang Akan Buat FIFA Berikan Jatah Tuan Rumah Piala Dunia 2034 Kepada Negara ASEAN

jadwal thailand vs indonesia

Suporter militan Timnas Indonesia di AFF Suzuki Cup via bisnis.com

 

Sumber.com - Menjadi tuan rumah dalam pergelaran turnamen sepakbola termegah di dunia seperti Piala Dunia tentunya merupakan mimpi bagi seluruh negara yang ada di belahan dunia, terlebih bagi negara yang memang telah memiliki Tim Nasional serta warga negara yang memang sangat antusias terhadap olahraga 11 vs 11 ini.

 

Berbicara mengenai negara yang seringkali dipercaya oleh FIFA selaku badan pengatur sepakbola internasional untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia, pada umumnya seringkali mereka mempercayakan jatah tersebut kepada negara-negara besar yang berada di benua Eropa serta Amerika. Sementara itu, FIFA masih cukup jarang untuk memberikan kepercayaan kepada negara-negara yang berada di kawasan Afrika serta Asia, khususnya ASEAN. 

 

Banyak faktor yang membuat FIFA masih enggan memberikan kepercayaannya kepada negara-negara yang berada di kawasan tersebut. Kalaupun mereka benar-benar tertarik untuk memberikan jatah tuan rumah kepada negara yang berada di wilayah tersebut, mereka pun perlu melihat kesiapan serta bagaimana antusiasme masyarakat yang tinggal di kawasan serta negara tersebut terhadap olahraga sepakbola. Memang dalam hal ini, faktor pangsa pasar sepakbola sangat menjadi perhatian untuk mereka, tak lebih untuk mencari keuntungan.

 

Sementara itu negara ASEAN sendiri mulai berani untuk mengajukan diri sebagai tuan rumah Piala Dunia 2034. 10 negara anggotan ASEAN telah sepakat untuk meluncurkan tawaran bersama untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia pada tahun 2034 mendatang. Gagasan ini diajukan kepada para pemimpin regional pada KTT ASEAN ke-34 di Thailand, pada Minggu (23/6/2019). 

 

 

Gagasan itu pun mendapatkan tanggapan yang positif dari Presiden AFF, Khiev Sameth. Ia mendukung langkah tersebut dalam pidatonya di KTT ASEAN ke-34. Khiev mengatakan kalau negara ASEAN memang layak dipertimbangkan untuk menggelar turnamen akbar sepakbola seperti Piala Dunia, mengingat ASEAN sendiri merupakan kawasan ekonomi terbesar ketiga di Asia dan terbesar ketujuh di dunia. 

 

"Kami menyambut baik rencana tersebut. Kami berpendapat bahwa ASEAN yang secara kolektif merupakan ekonomi terbesar ketiga di Asia dan terbesar ketujuh di dunia, memiliki potensi untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia FIFA yang sukses. Selain itu, dapat memperkuat ikatan di antara 640 juta orang," ucap Khiev Sameth seperti dilansir laman resmi AFF.

 

 

Benua Asia tidak terlalu asing bagi ajang sepakbola besar seperti Piala Dunia. Pasalnya pada tahun 2022, Jepang dan Korea Selatan pernah memberlakukan gagasan untuk menjadi tuan rumah bersama di Piala Dunia untuk pertama kali. Gagasan tersebut akhirnya diterima dan kedua negara itu menjadi negara pertama yang mampu menyelenggarakan Piala Dunia secara bersama mewakili benua Asia. 

 

Pada tahun lalu, FIFA juga secara resmi telah memberikan kesempatan untuk menggelar Piala Dunia 2026 secara bersama kepada Kanada, Amerika Serikat serta Meksiko. Oleh karena itu, tak menutup kemungkinan kalau negara ASEAN akan diberikan jatah untuk menyelenggarakan turnamen sepakbola empat tahunan ini di tahun 2034 nanti. 

 

Melansir artikel Forbes yang diterbitkan pada Senin (24/6), yang menyatakan bahwa negara ASEAN memang memiliki peluang yang cukup besar untuk diberikan jatah sebagai penyelenggara Piala Dunia 2034 secara bersamaan. Hal itu tak terlepas dari waktu persiapan yang dimiliki oleh negara ASEAN selama 15 tahun ke depan untuk menyiapkan infrastuktur utama dengan setidaknya mampu membangun empat Bandara besar untuk mengakomodasi 500 penerbangan selama satu hari dan beberapa stadion besar seperti di Malaysia serta Indonesia. 

 

Kedua negara ini memiliki wilayah yang berisikan lebih dari 600 juta orang serta industri pariwisata yang berkembang sangat baik, dari mal-mal di Singapura hingga kuil-kuil yang terdapat di Kamboja. Hal tersebut tentu bisa menimbulkan suasana baru bagi para penggemar sepakbola dalam perhelatan olahraga sepakbola Piala Dunia saat rela datang ke ASEAN untuk memberikan dukungan penuh terhadap negara mereka, sambil menyaksikan keindahan dari pemandangan yang jarak ditemukan di kebanyakan negara. 

 

Berbagai hal unik, keajaiban dunia serta masyarakat ASEAN yang seringkali dinilai cukup ramah ini bisa menjadikan bagian lain dari dunia yang mungkin sama sekali belum pernah mereka temukan pada negara tuan rumah Piala Dunia sebelum-sebelumnya, termasuk di Qatar nanti. 

 

10 Negara akan berpartisipasi di Piala Dunia 2034?

 

Hal ini tentunya masih menjadi permasalahan jika pada akhirnya, FIFA benar-benar memberikan jatah tuan rumah Piala Dunia 2034 kepada negara ASEAN. Dengan adanya 10 negara yang berada di ASEAN, hal ini membuat FIFA harus memikirkan regulasi baru terkait negara ASEAN mana saja yang berhak lolos secara otomatis ke fase grup. Jika berkaca pada Piala Dunia 2022 di Korea Selatan dan Jepang yang membuat kedua negara tersebut secara otomatis lolos ke fase grup, maka perlakuan berbeda justru harus dilakukan terhadap negara ASEAN yang berhak menjadi tuan rumah bersama ini.

 

Seperti diketahui, benua Asia sejatinya hanya diberikan slot oleh FIFA sebanyak 8. Itu artinya ini akan menimbulkan masalah barukarena jika ada tiga atau empat negara dipastikan menjadi tuan rumah utama yang secara otomatis mendapatkan tiket untuk lolos ke fase grup, ini akan menimbulkan masalah dengan seluruh konfederasi, walaupun Piala Dunia 2034 nanti juga akan diikuti oleh 48 negara.

 

Akan tetapi, permasalahan itu sebenarnya bisa ditangani dengan mudah oleh FIFA dengan merujuk pada rangking terbaru FIFA yang di tempati oleh negara-negara ASEAN. Jika merujuk pada daftar rangking FIFA saat ini, Vietnam, Thailand, Filipina serta Myanmar kemungkinan besar akan ditunjuk sebagai tuan rumah Piala Dunia, mengingat keempat negara tersebut telah menempati peringkat teratas di zona ASEAN, bahkan Filipina dan Myanmar tercatat sebagai negara yang mampu menembus 150 besar peringkat FIFA.

 

Jika perhitungannya dimulai dari sekarang, maka negara yang dirugikan adalah Brunei Darussalam, Laos, Malaysia, Kamboja, Indonesia serta Singapura, mengingat rangking FIFA mereka saat ini yang masih jauh dari harapan. 

 

Antusiasme Penonton 

 

FIFA kini mulai mengakui turnamen AFF Suzuki Cup sebagai turnamen kelas A yang artinya masuk dalam agenda mereka. Hal itu tak terlepas dari antusiasme para suporter dan penonton yang hampir di setiap pertandingan selalu memenuhi stadion. Jika turnamen sekelas AFF Suzuki Cup saja mampu menyita perhatian yang sangat besar dari para penggemar sepakbola di ASEAN, apalagi dengan Piala Dunia. 

 

Belum lagi suporter sepakbola yang ada di negara Thailand, Indonesia, Vietnam serta Malaysia dikenal memiliki penonton yang sangat militan ketika sedang mendukung negaranya saat sedang bertanding. Hal ini bisa memberikan keuntungan tersendiri untuk FIFA dari segi pendapatan serta merebut pangsa pasar sepakbola di ASEAN.